MENU
icon label
image label
blacklogo

Dua Belas Tim Formula E Akan Bertarung di Monas pada 6 Juni 2020

SEP 21, 2019@10:15 WIB | 736 Views

Jakarta  akhirnya dipercaya untuk menyelenggarakan gelaran Formula E pada 6 Juni 2020. Lokasi yang akan digunakan Monas dan sekitarnya dengan panjang lintasan antara 2,8-3,2 kilometer setiap lap. Sirkuit harus dibangun dan selesai 2 bulan sebelum penyelenggaraan, seperti yang diharapkan oleh FIA selaku pemegang lisensi penyelenggaraan Formula E (Jakarta E Prix 2020).

Atas persetujuan dari Jakpro, IMI, dan Pemerintah Provinsi Jakarta, kesanggupan menggelar satu dari gelaran E-Prix 2020 menjadi salah satu komitmen Pemprov Jakarta dalam mengkampanyekan kendaraan zero emission. Jakarta sebagai kota terbesar di belahan dunia selatan terus didorong untuk mampu menyelenggarakan event dunia,  seperti halnya Formula E. Kota Jakarta telah sukses menggelar ASIAN Games 2018, dan keberhasilan itu meneruskan catatan positif guna menjadi Sports Tourisme sebagai ajang pariwisata lintas dunia.  

"Pihak FIA telah menyetujui, Jakarta menjadi tuan rumah formula E dalam 5 tahun berturut-turut. Kedepannya bakal menjadi magnetude pariwisata internasional, khususnya sports tourisme," tutur Anies Baswedan, Gubernur DKI.


CEO FIA Formula E, Albertus Longo menyampaikan kesan yang mendalam terkait kesiapan kota Jakarta menjadi satu dari gelaran Formula E tahun 2020. "Gubernur Jakarta memiliki passion yang sama untuk menurunkan emisi dan menjadikan Jakarta menjadi kota besar yang bersih. Formula E akan diramaikan dengan 12 team,  setiap tim memiliki  2 pembalap.  Jaguar, BMW,  Mercedes, Audi dan manufaktur lainnya yang jumlahnya 9, akan turun bersama anggota tim di Jakarta," tutur Longo kepada awak media, di Monas pada 20 September 2019.   


Sedangkan menurut ketua IMI, Sadikin Aksa cukup mendukung gelaran E-Prix 2020.  "Jakarta menjadi jembatan digelarnya balap bertaraf FIA, setelah 20 tahun menghilang akibat krisis 1998.  Formula E Menjadi inisiator pertama balap elektrik. Melibatkan 9 manufaktur dunia yang terlibat dalam 12 tim balap.  Dimana teknologi Formula E paling baru, dimana setiap tikungan track saat mobil melakukan pengereman, disisilain mampu menyimpan tenaga ke dalam baterai," ujarnya.  

 

Terkait multiple effect bagi kota Jakarta, menurut Anis menirukan penjelasan Longo, Formula E diibaratkan sebagai sebuah start up.  "Formula E sudah bergulir  beberapa tahun silam,  Dimana kota Jakarta menjadi tuan rumah di tahun ke 6 dan itu sudah memberikan keuntungan tersendiri bagi FIA dari penyelenggaraan E Prix. Peredaran uang dibalik E Prix sekitar  Rp1,2 triliun (78 juta Euro), mencakup investasi pada infrastruktur yang bisa digunakan secara berkali-kali yang bisa dibongkar pasang," tutur Anis.

Soal berapa banyak penutupan wilayah di sekitar Monas. Rencananya penutupan hanya sekitar seminggu di area Monas. Dengan desain track yang ditanggung oleh FIA. Sedangkan pemerintah DKI yang bertugas untuk membangun sirkuit dan sarana prasarana penunjang. Sekitar 70-80% investasi pengerjaannya diserap oleh DKI Jakarta.Pembangunan fasilitas akan dimulai bulan Desember 2019, dan harus selesai pada bulan April 2020. 

Soal berapa alokasi pembuatan Sirkuit di bilangan Monas, Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengungkapkan bahwa serapannya mencapai kisaran Rp350 miliar."Serapan infrastruktur mencapai Rp350 miliar, untuk membangun panjang lintasan 2,8-3,2 km. Melibatkan separuh wilayah Monas dan jalan raya umum. Termasuk e-Village, paddock, pitstop, VIP room dan lain-lain." 

Sedangkan Tinton Suprapto, sebagai senior pembalap Nasional menyambut baik keputusan kota Jakarta sebagai tuan rumah E-Prix 2020. "Kami mengharapkan keikutsertaan pembalap lokal untuk bermain, dimana ada nama-nama pembalap yang telah mengikuti kelas balap FIA, seperti Sean Gelael," harapnya. [Ahs/timBX]


 

Tags :

#
formula e,
#
fia,
#
monas,
#
jakarta,
#
albertus longo,
#
anies baswedan