MENU
icon label
image label
blacklogo

Apakah Media Sosial Merusak Hidup Kita?

DEC 04, 2020@12:00 WIB | 614 Views

Secara tak disadari, perlahan-lahan media sosial menghancurkan hidup kita. Media sosial memutuskan kita dari hal-hal kemanusiaan, serta membuat kita kewalahan dan membuat kecanduan. Jadi apakah media sosial mengatur hidup kita, atau kita yang mengatur media sosial?

The Lifehack Show membahas 3 masalah utama yang datang dengan media sosial dan apa yang dapat dilakukan untuk membantu memerangi "dilema sosial".

Penilaian hidup sepenuhnya

Memahami kekuatan dan kelemahan dalam hidup akan membantu mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki untuk menjalani hidup.

Media sosial telah sepenuhnya mengubah berbagai pengalaman hidup kita. Bahkan dalam sebuah perjalanan banyak orang yang sibuk selfie dan memandangi dirinya di layar handphone atau kamera. Tidak lagi melihat dan mengagumi monumen, piazza, atau karya seni dan keindahan alam.

Pengalaman seni, keindahan alam dan sejarah telah diganti dengan pengalaman representasi digital. Banyak orang sibuk menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan tentang bagaimana orang lain akan mengagumi petualangan yang ditampilkan lewat media sosial, ketimbang benar-benar mengalaminya. Berikut tiga hal yang dapat merusak hubungan kita dengan kehidupan nyata:

1. Kehilangan momen.

Apa yang kita lakukan di media sosial? Kita berbagi momen kegembiraan, persahabatan, humor, dan keindahan. Ironisnya, dengan terlibat di media sosial, kita kehilangan momen yang sesungguhnya dalam alam kenyataan, dimana ada orang-orang di dalamnya.

Kita kehilangan pengalaman kebahagiaan dalam proses mencoba memperbaiki senyum untuk orang lain, dan lebih memikirkan berapa banyak orang yang suka dan memberi komentar pada postingan di media sosial.

2. Kecanduan

Alih-alih mendapatkan kesenangan dari pengalaman nyata dan orang-orang di sekitar, kita mencari pembenaran dari ponsel. Pusat kegembiraan di otak merespons hal baru secara positif, di mana media sosial menawarkan interaksi baru yang konstan, postingan baru, dan gambar baru. Ironisnya, alat yang dimaksudkan untuk menghubungkan kita dengan orang lain justru membuat pengguna merasa terisolasi dan terobsesi dengan penampilan semata, demi mendapatkan tanggapan. Apakah yang kita tulis OK? Mengapa yang suka hanya sedikit?

Padahal, terhubung secara otentik dengan orang lain memiliki banyak manfaat. Diantaranya kita bisa melihat sisi lain dari kehidupan nyata, mengatasi kecemasan dan mengurangi depresi.

3. Berbahaya bagi sebuah hubungan

Sebuah studi menemukan bahwa kehadiran ponsel saat dua orang berbicara dapat mengganggu perasaan kedekatan, koneksi, dan komunikasi. Padahal kita adalah makhluk sosial yang sangat terhubung dengan orang lain. Kita dapat memahami orang dengan mengamati perubahan terkecil dalam bahasa tubuh dan wajah mereka. Secara otomatis menciptakan rasa pemahaman terhadap perasaan orang lain.

Jika perangkat mengganggu percakapan kita, merusak kemampuan untuk terhubung dengan orang lain, lalu mengapa kita tidak coba mengoreksi? Secara teori, media sosial dirancang untuk menghubungkan kita. Pada kenyataannya, itu bertindak sebagai penghalang.

Jadi, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah saat sedang bepergian, lupakan tongkat selfie, lalu nikmati pengalaman mengunjungi tempat baru. Saat di rumah tinggalkan sejenak gawai dan media sosial, lalu nikmati pengalaman nyata saat beriteraksi dengan keluarga, sahabat, atau siapa pun. [eli/asl/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
tips media sosial,
#
efek media sosial,
#
tips