MAR 26, 2018@15:00 WIB | 1,201 Views
Nissan telah mengumumkan rencana jangka pendek barunya untuk pengembangan massal mobil listrik dan ditahun 2022 mendatang ia menargetkan menjual 1 juta kendaraan listrik. inisiatif ini menggambarkan kesiapan Nissan dalam peningkatan kendaraan otonom yang dianggap telah mapan dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk mencapai tujuan elektrifikasi tersebut, Nissan akan meluncurkan beberapa kendaraan hibrida dan listrik baru. Yang pertama dari produk-produk baru itu adalah SUV segmen-listrik yang akan dijual di China akhir tahun ini.
Otoritas Nissan mengatakan SUV akan menjadi yang pertama dari delapan kendaraan baru yang akan didasarkan pada listrik Leaf. Hal ini karena saat ini hampir disemua negara segmen ini memiliki pesar uang besar, sehingga bisa menggenjot penjualan untuk mendukung target.
Nissan juga berencana mengembangkan crossover listrik yang akan tersedia di pasar global. Kendaraan itu akan didasarkan pada kendaraan konsep IMX, yang memulai debutnya tahun lalu di Tokyo Motor Show. Nissan belum mengumumkan kapan kendaraan itu akan kembali pamer dengan versi pengembangan.
Target besar yang ingin dicapainya membuatnya memperluasan pengembangannya ke arah teknologi e-POWER. Nissan memprediksi kendaraan listrik akan mencapai 30 persen dari penjualan AS pada tahun 2025.
Philippe Klein, Kepala Perencanaan Market Nissan mengatakan strategi produk dan teknologi yang mereka lakukan merupakan dedikasi mereka untuk menempatkan Nissan sebagai merk yang memiliki evolusi otomotif terkemuka yang dimulai dari Nissan Intelligent Mobility, dorongan otonom, konektivitas dan layanan mobilitas baru.
Nissan juga berencana menumbuhkan ketersediaan teknologi semi-otonom ProPILOT menjadi 20 model pada 2022. Itu akan menghasilkan penjualan 1 juta kendaraan yang dilengkapi ProPILOT per tahun pada 2022. Nissan akan meningkatkan sistem ProPILOT dengan kemampuan untuk mengotomatisasi multilane mengemudi di jalan raya.[Elko/timBX]
