MENU
icon label
image label
blacklogo

Lamborghini Lebih Tawarkan Experience Driving, Tidak Tertarik Self Driving

JAN 23, 2018@21:00 WIB | 1,058 Views

Self driving cars, bagi Lamborghini cukup menjadi antithesis brand.  Meski di bulan November tahun lalu, Lamborghini telah melahirkan konsep killer supercar yang diusung bersama Massachusett Insitute of Technology, dengan nama Terzo Millenio. Namun tetap saja kapasitasnya sebagai semi autonomous.

Kepala Penelitian dan Pengembangan Maurizio Reggiani menegaskan bahwa self driving capability bagi Lamborghini dianggap off the table. Itu berarti electric Lambo  tidak akan menjadi kenyataan dalam beberapa waktu, kerena teknologinya tidak sesuai dengan brand yang memiliki performance requirements.

Kirr Bell dari Motorautorithy mewancarai Reggiani di Amerika Utara mengungkapkan tentang SUV Urus, di sela-sela pameran NAIAS, Detroit. Pembahasan terkait Urus dan masa depan penerus Aventador, dan teknologi terbaru yang dihadapi setiap automakers, yakni seputar self-driving cars dan electrification.

Reggiani menjawab pertanyaan Bell, “Tidak ada elektrifikasi  pada super sports car, full electric ini tidak bisa diterapkan pada Lamborghini,” jelas Reggiani yang tidak menginginkan supercar menjadikan elektrik secara keseluruhan.

Bagaimana dengan SUV? Pertanyaan lanjutan Bell kepada Reggiani. “Saya fikir rencana SUV elektrik belum matang, jika Anda menginginkan pengalaman off-road, itu tidak akan bisa diaplikasikan. Dengan temperature off-road, kemudian mobil melaju ke puncak bukit, dan setelah itu energi habis sesampai disana,” tutur Reggiani.

Lanjut Reggiani, “Lamborghini hanya memiliki satu mobil. Bila hanya satu mobil, Saya tidak bisa memutuskan secara radikal perubahan all electric atau hybrid.  Bila SUV pertama Lamborghini muncul pada bulan September ini, kemungkinan hanya menggunakan plug-in hybrid, dan kemungkinan berlangsung hanya dua tahun.”

Namun sebenarnya, jawaban Reggiani tidak mengesampingkan electric vehicles selamanya. Faktanya, Lamborghini sudah menginvestigasi kemungkinan all-electric. Namun, Reggiani berkilah bahwa teknologi full electric, belum cukup matang untuk menghandle high performance use, berdasar kemampuan Lamborghini sekarang ini. Sebagai baterai yang kapasitasnya besar, harus tetap ringan dan mudah untuk didinginkan. Lamborghini mungkin lebih tertarik untuk mengembangkan jenis teknologi tersebut.

Filosofi Lamborghini yang dijelaskan Reggiani terkait tidak akan merambah ranah self driving atau full electric nampak cukup jelas. “Jika Anda membayar uang besar untuk have fun sebuah super sport car, pastinya Anda ingin mengemudikannya, bukan malah robot yang menggantikannya.”

“Yang ada di SUV Urus, saya fikir telah mengaktifkan level 2 dari autonomous driving, namun kenyataannya berfungsi untuk support pengemudi, bukan mengalihkan tanggung jawab kemudi.” [Ahs/timBX]

Tags :

#
auto news,
#
lamborghini,
#
experience driving,
#
maurizio reggiani