MENU
icon label
image label
blacklogo

Honda dan Red Bull Memperjuangkan Tenaga ‘Ramah Lingkungan’ untuk Formula 1

FEB 07, 2022@13:30 WIB | 517 Views

Mobil-mobil Formula 1 kehilangan tenaga saat mereka berusaha untuk menjadi lebih ramah lingkungan.

Dalam sebuah wawancara dengan salah satu media internasional, mantan insinyur powertrain Honda F1 mengungkapkan akan sulit untuk mendapatkan tenaga yang sama dari mesin 2022 karena peraturan bahan bakar baru. Insinyur bernama Yasuaki Asagi itu tidak mengatakan berapa banyak tenaga yang hilang, tapi F1 adalah jenis olahraga yang kehilangan 5% pun tergolong cukup signifikan.

Bahan bakar baru, yang dikenal sebagai E10, adalah salah satu dari banyak peraturan baru yang diperkenalkan tahun ini. E10 adalah campuran 90:10 bahan bakar fosil dan etanol berkelanjutan. Pada tahun 2026, semua tim harus menggunakan bahan bakar yang sepenuhnya berkelanjutan, tetapi sebelum itu, perubahannya akan bertahap.

Pabrikan F1 sudah bekerja keras pada powertrain generasi berikutnya, yang pasti akan memikat lebih banyak pabrikan ke olahraga tersebut di paruh kedua dekade ini. 

Pengenalan biofuel mungkin tampak aneh, tetapi banyak produsen meyakini hal itu adalah kunci untuk mempertahankan mesin pembakaran internal. Bentley adalah salah satu dari produsen ini, dan menggunakan Flying Spur Hybrid untuk membuktikan seberapa baik kerjanya.

Asagi, yang masih bekerja sama dengan Red Bull saat memindahkan departemen powertrain-nya sendiri, adalah pimpinan untuk powertrain pertama yang mengakui tantangan tersebut. "Sepertinya perusahaan lain mengatakan itu hampir sama, tetapi sebaliknya, membuat pengumuman seperti itu berarti sulit untuk mendapatkan kekuatan yang sama seperti tahun lalu," kata Asagi.

Masalahnya berkaitan dengan campuran baru. Singkatnya, etanol membuat bahan bakar lebih berat. Itu juga tidak memiliki kekuatan yang sama, yang berarti tangki penuh pada mobil baru akan sedikit lebih berat, tetapi bahan bakarnya akan kurang kuat. Dan dengan aturan mesin saat ini yang ditetapkan pada tahun 2021, tim tidak dapat membuat perubahan signifikan untuk mengimbanginya.

“Di sisi lain, pembakaran bahan bakar lama yang tidak normal akan lebih mudah dikendalikan sekarang. Kami bertujuan untuk efisiensi maksimum, tetapi dengan bahan bakar, E10 tenaga mesin juga akan berkurang, dan jumlah pembangkitan juga akan berkurang," Asagi menjelaskan.

Red Bull memasuki musim baru dengan keuntungan yang cukup besar. Selain karena sang juara bertahan Max Verstappen kembali berada di belakang kemudi Red Bull, semua komponen yang digunakan di dalam mobil sekarang juga dibuat di pabrik yang sama. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
formula 1,
#
f1,
#
honda,
#
red bull