MENU
icon label
image label
blacklogo

Industri Hotel di Masa Pandemi

SEP 08, 2020@14:30 WIB | 1,697 Views

Industri hotel adalah salah satu sektor terparah yang terdampak pandemi covid-19. Menurut laporan Hotels News Now, sektor perhotelan telah kehilangan 5 juta pekerja sejak Februari, hanya di Amerika Serikat saja. Angkanya tentu berkali lipat bila penghitungan dilakukan secara global. Menurut ekonom senior Dan Zachary Sears, hunian hotel dalam beberapa kasus turun sebanyak 95% bila dibandingkan dengan tahun lalu. “Properti terpaksa ditutup secara permanen karena kerugian financial yang mereka alami,” kata Sears.

American Lodging and Hotel Industry baru saja merilis laporan per 31 Agustus lalu, yang menunjukkan bahwa 65% hotel tetap berada atau di bawah 50% dari hunian. Laporan yang sama menyatakan bahwa perjalanan konsumen berada pada titik terendah sepanjang masa.

Meski berada dalam situasi terpuruk, Ritesh Agarwal selaku CEO dari start-up perhotelan yang berbasis di India, OYO, memiliki pandangan lain. “Industri perhotelan tidak akan pernah sama lagi. Itu sangat jelas,” kata Agarwal dalam sebuah wawancara video. “Hotel kecil akan menjadi mode. Dalam pandangan saya, [hotel] kecil akan menjadi [hotel] besar baru. Di mana orang akan berpikir panjang untuk mendatangi hotel dengan 1.000 kamar versus pergi ke hotel khusus dengan [kapasitas] 40 kamar.”

OYO sendiri merupakan jaringan perhotelan yang didirikan Agarwal pada tahun 2013 lalu, ketika dirinya berusia 18 tahun. Konsepnya adalah dengan memungkinkan para tamu memesan hotel melalui aplikasi seluler dan mewaralabakam mereknya, serta menawarkan fasilitas standar di hotel-hotel yang masuk dalam jaringan. OYO mengatakan jaringannya terdiri dari 43.000 hotel dengan lebih dari 1 juta kamar, yang tersebar di 800 kota di 80 negara.

Dalam laporannya, American Lodging and Hotel Industry juga menyebut ada 38% orang Amerika yang punya kecenderungan mengambil liburan di akhir tahun. Padahal dalam keadaan normal, 70% dari populasi habiskan waktu dengan berlibur di hotel. Ini artinya industri perhotelan masih punya harapan.

“Mungkin tidak akan sama seperti sebelumnya, saya kira banyak hal akan berubah. Tetapi industri akan lepas landas lagi, akan tumbuh lagi, segera setelah kita mendapatkan vaksin,” harap Jack Lavin, dari Chicagoland Chamber of Commerce. Bagaimana tidak, kota Chicago yang biasanya mendapatkan $15 milyar atau hampir Rp221 milyar dari sektor hotel, kini terjun bebas di angka kurang dari 20 persennya saja.

Selain itu perusahaan yang didukung oleh SoftBank Group Corp Jepang, OYO, juga melihat bahwa tunas hijau pemulihan mulai muncul. “Dalam empat-lima bulan terakhir, perusahaan telah melihat beberapa pemulihan bertahap, terutama di wilayah geografis seperti Eropa dan Amerika Serikat,” kata Agarwal. “Kami tidak memiliki timeline untuk go public lebih awal dan tidak sekarang. Kami tentu mengawasi pasar dan mendapatkan potensi minat dari potensi peningkatan modal, baik swasta maupun non-swasta,” tambahnya. [yub/asl/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
industri hotel,
#
traveling