MAR 18, 2018@19:00 WIB | 1,050 Views
Akhir tahun kemarin isu bermunculan terkait rencana Audi yang ingin menghapus supercar R8-nya, setelah model terakhirnya. Peter Mertens sebagai bos R&D telah mengungkapkan bahwa R8 memang tidak memiliki seri successor-nya.
“Saya akan mengatakan kejelasan informasinya, padahal kenyataaannya Saya cukup gugup untuk membicarakannya,” tutur Mertens saat menghadiri pameran di Jenewa pekan silam. Dia kemudian menambahkan,”Jangan pernah berkata tidak pernah untuk sebuah mobil Audi dengan performance tinggi.” Itu menandakan ada sosok pengganti diluar gen R8.
Ada dua isu utama Audi R8. Di Amerika Serikat, penjualannya rata-rata 65 unit saja padahal market paman Sam salah satu single biggest market. Divisi Audi Sport bertanggungjawab atas mobil investasi besar pada model elektrik dan electrified.
Yang paling terakhir dikonfirmasi, Audi model listrik akan diluncurkan tahun 2020 dan 2021. Besar kemungkinan akan memanfaatkan platform Porsche yang sedang dikembangkan pada Mission E.
Dalam sebuah wawancara dengan Car and Driver, Mertens menegaskan bahwa Audi Sport akan mendukung mobil dengan tiga powertrains, seperti internal combustion, plug-in hybrid dan electric.
“Ketiga konsep tersebut akan memiliki masa depan yang jelas di Audi Sport,” tuturnya. Bakal ada kendaraan dengan performa tinggi dengan combustion engine tradisional dengan performa maksimal, pure battery electric vehicles dengan performa maksimal “Kita lihat bahwa Porsche telah membuktikan hibrida plug-in, dan kombinasi keduanya merupakan jawaban yang fantastis.”
Umur supercar R8 masih berlangsung di sisa-sisa tahun, terakhir diperkenalkan pada 2017. Sedangkan Audi dengan V6, turbocharged, ekspektasinya akan muncul akhir tahun 2018.
Bagaimana dengan sosok penerus Lamborghini Huracan, rencananya akan menggunakan mesin V-10, ditambah elektrifikasi dengan menjaga emisi tetap rendah. Kemungkinan sosok Huracan akan berbagi platform dengan Aventador Lamborghini, atau malah mengadopsi Porsche versi sport 911 dan 718.[Ahs/timBX]
