FEB 27, 2017@11:00 WIB | 1,037 Views
Final AutoPro 2017 yang berlangsung di Hall A dan B JCC, Senayan pada hari ketiga (25/2/2017) mengumumkan beberapa penghargaan kepada peserta modified car show dari ke-30 finalis.Penghargaan tersebut diberikan atas kerjasama National Modificator dan Aftermarket Association (NMAA) dengan Rekor Otomotif Indonesia (ROI) yang ingin membangun car culture di Indonesia. Sebelum acara ini digelar NMAA telah menyisihkan 422 mobil modifikasi untuk dipilih 30 terbaik dari seluruh Indonesia.
Latar Belakang ROI dimulai dari pesatnya perkembangan dunia otomotif di Indonesia, namun disisi lain penghargaan dan apresiasi terhadap karya modifikasi mobil yang inovatif belum mendapatkan tempat yang layak. Tomy Gunawan selaku founder ROI menyampaikan,
”Apresiasi tertinggi kepada insan otomotif Indonesia, dimana perkembangan otomotif Indonesia sangat maju dari tahun ke tahun baik di dunia balap, modifikasi, aftermarket, APM yang berkembang dari pameran ke pameran. Dibalik itu penghargaan sangat minim untuk menjawab praktisi-praktisi otomotif. ROI dan NMAA disini sama-sama mempunyai misi untuk memajukan otomotif Indonesia."
Tiga pihak yang mendapat penghargaan prestisius kepada insan otomotif Indonesia. Secara simbolis penyerahan sertifikat sekaligus piagam penghargaan Rekor Otomotif Indonesia (ROI) diserahkan kepada, pertama Luckas Dwinanda sebagai pemegang rekor mobil custom dengan power tertinggi di Indonesia yakni Honda Estillo Casper dengan tenaga kuda tertinggi Indonesia.
Penghargaan kedua diberikan kepada Lia Indriasari, CEO Nine Events EO penyelenggara AutoPro 2017 atas kinerjanya mewujudkan event aftermarket pertama di Indonesia. Sedangkan penghargaan ketiga kepada Jimmi Lukita atas rekor balap konsistensi selama 37 tahun sampai tahun 2017.
Memasuki penghargaan yang paling ditunggu diantara 30 finalis modifikasi NMAA, adalah mobil apa yang akan menyabet kategori The Ultimate of NMAA Top 30 2017. Juri NMAA memutuskan mobil dengan modifikasi terbaik Honda Nouva tahun 1990, milik Ricky Dianto. Menurut Ricky mobil Nouva miliknya awalnya digunakan untuk lomba balap di Sentul. Dengan hanya mempertahankan sasis Nouva dan kaki-kaki, mobilnya telah mengadopsi mesin milik Honda Civic TypeR tahun 2007, beserta kelistrikan, dashboard dan interiornya.
Tenaga yang dikeluarkan mencapai 300hp, dengan tenaga yang besar, Ricky mengaku tidak gampang mengemudikan mobil ini. "Beban mobil menjadi beratnya 60-70% didepan, sehingga secara geometrik tidak pas. Solusinya posisi kemudi, tempat duduk harus mundur 30 sentimeter" jelas Ricky yang mengaku telah menghabiskan biaya lebih dari 600 juta dan mempercayakan pengerjaan mobilnya kepada R Speed Pro di Cipinang Jakarta Timur.[Ahs/TimBX]
