DEC 09, 2020@08:30 WIB | 482 Views
Putaran keempat musim 2020 di Austria adalah titik balik yang membuat Joan Mir dan Suzuki berada di jalur untuk meraih gelar juara MotoGP.
Mir datang ke acara Red Bull Ring setelah mencetak 11 dari kemungkinan 75 poin setelah DNF dalam dua dari tiga balapan awal, membuatnya berada di urutan ke-14 dalam klasemen kejuaraan dunia.
Tapi podium debut MotoGP di balapan pembuka Austria membuat Mir kehilangan ketenangan dan kepercayaan diri.
"Rasanya aneh berpikir bahwa setelah balapan pertama musim 2020 ini saya jauh di belakang pembalap teratas dalam klasifikasi, dan sekarang kami merayakan gelar. Musim itu begitu tanpa henti dengan begitu banyak putaran yang berdekatan, jadi itu benar-benar membutuhkan fokus," tulis Mir di blog Suzuki-nya.
“(Balapan) Austria tahun ini adalah titik balik yang nyata. Saya benar-benar menekan diri sendiri untuk mendapatkan podium dan ketika itu akhirnya terjadi, itu sangat melegakan, saya telah memendam ketegangan di dalam diri saya dan semua itu akhirnya dilepaskan ketika saya berdiri di podium.
"Setelah saya membuktikan kemampuan, itu memberi saya perasaan yang lebih rileks dan seimbang di atas motor. Jika Anda meminta saya untuk menunjukkan rahasia kesuksesan, saya akan mengatakan tentang menetapkan target dan kemudian menunjukkan rasa lapar yang semakin membesar dan saya tidak pernah merasa cukup untuk mengejar tujuan."
Podium di Red Bull Ring adalah yang pertama untuk Mir selama sebelas putaran terakhir, termasuk kemenangan di Valencia, konsistensi yang bahkan tidak bisa ditandingi oleh pembalap lain yang lebih berpengalaman dan gelar itu diselesaikan dengan berpihak pada sang pembalap Spanyol dengan satu putaran masih tersisa.
Sementara Mir telah lama dilihat sebagai bintang potensial MotoGP, debut di kelas utama-nya tidak berjalan sesuai rencana.
Mir mencetak poin hanya dalam satu dari lima balapan awal di MotoGP, saat ia mulai melangkah, mengalami cedera paru-paru dalam kecelakaan saat melakukan uji coba di Brno.
Sementara Mir hanya absen dua balapan, dia masih mengalami kesulitan bernapas hingga putaran Malaysia.
"Alasan lain mengapa kesuksesan musim ini terasa begitu luar biasa bukan hanya perjuangan tahun ini secara umum dengan pandemi Covid-19, tetapi juga masalah yang saya alami tahun lalu," kata pria 23 tahun itu.
"Ketika saya mengingat kembali kecelakaan yang dialami di Brno, saya masih menghidupkan kembali perasaan yang sama saat napas saya terangkat, itu sangat menakutkan. Kecelakaan itu sendiri dan cederanya adalah momen yang sulit, tetapi pemulihannya juga sangat lama.” [dhe/asl/timBX] berbagai sumber
