MAY 06, 2020@20:45 WIB | 750 Views
Menurut catatan lama autoevolution, Ferrari mampu menjual mobilnya 4001 unit di tahun 1988, tahun dimana Enzo sang pendiri meninggalkan dunia otomotif di usia 90 tahun.. Kemudian 5 tahun berikutnya Ferrari tak mampu mencatatkan nilai penjualan lebih besar, hanya 2345 unit terjual di tahun 1993. Namun 2019 kemarin adalah tahun emas Ferrari, dimana penjualan unit kuda jingkrak ini melesat hingga 10 ribu unit pertahun, apakah volume ini memberikan prestasi yang gemilang pada Ferrari.
Pendapatan Ferrari di tahun 2019 cukup melesat, keuntungan penjualan mencapai USD 94.315 atau Rp1,42 triliun untuk setiap mobil yang dijual ditahun, 2019. Angka tersebut diklaim sebagai angka tertinggi di industri, menurut laporan Fiat World Group. Diperjelas dengan pertumbuhan kuartal pertama 2020 4,9 persen. Dan laba bersih 166 juta euro dari total transaksi 932 juta euro, atau mencapai Rp15,2 triliun.
Setelah dilakukan konferensi pers Senin pagi 4 Mei 2020, respon pasar saham juga meningkat tajam. Ada kenaikan 7 persen, berkat kinerja komersil dan keuangan di kwartal pertama. Big effect yang ditimbulkan, keuangan Ferrari menjadi USD 30,1 milliar di market kapital, namun ditutup menjadi USD 29.8 miliar pada malam harinya.
Rekor keuangan kedua diraih oleh General Motor dengan raihan USD 29.3 miliar di cut of date Senin 4/5/2020. Sementara Ford berbagi posisi ketiga USD 19,2 miliar serta Fiat Chrysler Automobiles mencapai USD 13 miliar. Ini bukti Kuda Jingkrak dengan penjualan 10 ribu unit membawa stimulus positif untuk kapital market global.
Jangan terkecoh dengan laporan Tesla yang membukukan USD 142,4 miliar melalui akun twitter resminya. Karena Ferrari punya market yang berbeda dengan perusahaan mobil listrik yang berpusat di Palo Alto. Begitu juga dengan tiga besar perusahaan otomotif di Detroit.
Kegemilangan Ferrari tidak bisa dipertahankan begitu mudah memasuki kuartal kedua. Sponsor, bisnis komersil dan pendapatan brand tergerus karena pandemi Covid-19. Juga disebabkan karena penangguhan gelaran Formula 1. Ferrari menterjemahkan kondisi terburuk, dengan pendapatan yang rendah dan yang paling sulit. Dibalik itu, target perusahaan tetap tinggi, dengan harapan tetap tinggi. [Ahs/timBX]