APR 09, 2022@16:00 WIB | 569 Views
Aturan yang merupakan pasal 5 dari bab ketiga lampiran L dalam Kode Olahraga Internasional badan pengatur FIA, disorot dalam catatan acara yang dirilis untuk acara Melbourne oleh direktur balap Niels Wittich. Kata-kata lengkap dari peraturan tersebut adalah: “Penggunaan perhiasan dalam bentuk tindik badan atau rantai leher logam dilarang selama kompetisi dan oleh karena itu dapat diperiksa sebelum start.”
Langkah untuk menyoroti aturan di ajang Formula 1 menjelang acara akhir pekan ini bukanlah tindakan keras baru terkait tindik badan atau perhiasan rantai, karena telah lama dapat ditindaklanjuti jika ada driver yang kedapatan mengenakannya. FIA pertama kali memicu apa yang kemudian digambarkan sebagai ‘larangan langsung pemakaian perhiasan (tindik badan dan rantai berat) oleh pesaing balapan dan reli’ pada tahun 2005, dengan aturan tersebut kemudian diadopsi ke dalam ISC.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa contoh driver di kejuaraan lain (Formula E) yang melanggar aturan ISC sehubungan dengan apa yang mereka pakai di balik pakaian balap saat mengemudikan mobil. Pada Punta del Este E-Prix 2018, driver tim Audi Lucas di Grassi didenda 10.000 euro dan mendapat penalti tiga poin karena mengenakan pakaian dalam tahan api yang terlalu pendek.
Pada putaran New York di musim yang sama, driver Techeetah Jean-Eric Vergne dan Andre Lotterer didenda karena mengenakan pakaian dalam yang tidak sesuai saat menjalani kualifikasi. Dengan aturan seperti itu, jika driver F1 diketahui melanggar aturan yang berkaitan dengan perhiasan dan tindik badan, maka kemungkinan besar hukuman serupa akan diberikan. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
