F1: Sainz Ingin menjadi Pebalap yang Lebih Baik di Musim 2020

Carlos Sainz ingin menjadi pebalap yang lebih baik dalam segala hal di Formula 1 untuk musim 2020. Ia juga berharap ia dapat membawa momentum positif di McLaren untuk musim 2020.

Pebalap asal Spanyol itu hadir dalam acara launching mobil 2020 dari tim berbasis Woking, MCL35. Tim itu bertujuan mengurangi defisit balapan dan menjadi tiga tim teratas sambil menyeimbangkan persiapan 2021 untuk perombakan peraturan dan peralihan ke mesin Mercedes.

Sainz mengakhiri musim lalu sebagai pejuang lini tengah F1 terbaik dan finis di posisi ke-6 klasemen pebalap. Dia juga mengoleksi podium perdana ketika Lewis Hamilton mendapatkan hukuman di Grand Prix Brasil.

Pebalap berusia 25 tahun itu menyatakan tujuannya untuk memperbaiki musim terbaiknya di F1. Sainz ingin membuat perbaikan di setiap bidang dan telah mengubah program pelatihan musim dinginnya untuk menggabungkan kerja kardio intensitas tinggi melalui olahraga tinju dan squash.

"Semua itu berkisar pada apa yang saya ukur dalam uji coba musim dingin, dari detak jantung saya... cara saya melihat tubuh saya berperilaku melalui perlombaan," kata Sainz.

"Saya ingin menjadi pria yang bugar. Saya juga melakukannya karena saya meresa seperti seorang atlet yang pergi di akhir pekan untuk balapan. Saya merasa fleksibel, saya merasa bugar, saya merasa ramping, [dan itu] yang memberi saya kepercayaan diri yang baik dan ketika Anda memiliki itu, Anda biasanya tampil lebih baik sebagai seorang atlet dan sebagai pebalap.

“Tidak ada titik tertentu yang ingin saya tingkatkan, saya harus membiarkan diri saya mendapatkan pengalaman lagi dan masuk ke musim 2020 untuk membangun apa yang saya lakukan musim lalu. Tidak ada hal spesial, saya hanya berharap bisa menjadi pebalap serba lebih baik di musim 2020.

“Squash dan tinju adalah dua hal yang paling sering saya lakukan sekarang. Squash terkenal di Inggris, dan bertinju bisa meningkatkan banyak hal karena Anda harus berpikir dan untuk menjaga bahu saya tetap waspada, menggabungkan olahraga cardio keras dengan hal-hal yang perlu membuat saya berpikir di bawah tekanan. Saya dapati hal itu yang paling mirip dengan Formula 1."[Ade/Hsn/timBX]