MAY 27, 2020@17:00 WIB | 1,949 Views
Toyota GR Supra MK5 Toyota berhasil mengulang kembali era kejayaan sportscar Supra, setelah 17 tahun vakum bertahan dengan Supra MK4. Toyota tidak sendiri, mengandalkan mesin i6 BMW 3000 sekaligus menjadi saudara Z4. Ciri fundamental Supra terletak pada mesin 6 silinder segaris, dan posisi mesin didepan, berpenggerak roda belakang (RWD) dan sasis yang modern. Secara look juga telah berevolusi dari gaya grand tourer ke pure driver.
Tidak ada kompromi untuk desain GR Supra, karena setiap aspek bodywork cukup berkontribusi ke performa berkendara. Gaya siluet berkombinasi dengan kurva landai serta bentuk menantang. Rancangan desain GR Supra memenuhi koefisien drag yang optimal, dan downforce yang unggul menunjukkan GR Supra bukan hanya sebuah sportscar melainkan karya seni yang nyata.
Tim BlackXperience, berkesempatan mereview Toyota GR Supra 3.0 Premium yang dibalut dengan warna Renaissance Red 2.0, sebuah varian GR Supra yang diproduksi untuk market UK, namun telah diimpor kembali oleh Terminal Motor ke Indonesia. Itu sebab mengapa GR Supra ini cukup diburu di market sportscar Indonesia, Toyota Astra Motor sendiri hanya membawa 4 unit di GIIAS 2019, dan itu sudah ludes terjual oleh penggemar sedan sportscar yang mendambakan performance.
Mesin 3000 cc inline 6 menghasilkan tenaga 335 hp. Tenaganya memang tidak terlalu mengejutkan. Diskusi kami dengan reviewer Yogie Richard mengapa GR Supra tenaganya hanya berhenti pada kesimpulan hidden power dari GR Supra MK5 ini masih sekitar 60%. "Kalau turun di kelas Sportscar itu wajar dengan tenaga segitu, karena pabrikan Toyota lebih mempertahankan sektor durabilitas dibanding performance sendiri," tutur Yogie.
GR Supra memiliki berat kosong 1540kg dan tenaga 335 hp menghasilkan power to weight rasio 4.5. Menandakan setiap tenaga 1 hp membawa beban 4.5 kg saja, semakin kecil rasionya, semakin cepat akselerasinya. Dengan mode driving normal saja, GR Supra berhasil melesat di kecepatan 80km kurang lebih 4 detik.
Sementara jika menggunakan mode sport yang belum kami uji, tidak membuat kami gegabah. Seperti jalanan yang kurang mendukung, dan lebih baik menggunakan sirkuit khusus. Black Pals bisa mengaktifkan melalui tombol di center consol, atau melalui menu layar 8,8 inci, menggunakan Supra Command, atau melalui touchpad control.
Dengan durasi yang singkat saja mode normal pun cukup oke. kami merasakan torsi dan boost bekerja cukup maksimum. Tachometer menunjukkan di putaran 1500 RPM, saat kami bejek throttle, boost turbonya bekerja maksimum. "Di rentang putar mesin rendah saja boostnya sudah nendang. Namun itu juga kebantu dengan mesin 6 silinder," tukas Yogi, sementara top speed dibatasi hanya 250 kpj di rentang putar 5000-6500 rpm.
Saat BlackPals mengaktifkan sport mode, itu berarti membuat respon mesin bekerja lebih, termasuk pengaturan gearbox, suspensi dan steering yang dapat diadjustable secara manual melalui layar infotainment, yang cukup informatif."Jadi mode sport untuk mesin mesin bisa diaktifkan, namun untuk transmisi, suspensi dan respon setir bisa disetting normal atau sebaliknya," ungkap Yogie.
Ada catatan kecil ketika BlackPals masuk ke ruang kabin, view windshield terlihat terbatas, alias kurang lebar. Betapa desain kokpit termasuk, dashboard, head room sama kap mesin cukup tipis banget. Butuh adaptasi sebentar untuk mencari celah yang pas saat Anda mulai siap melaju di jalan raya.
Sementara jalanan paving di wilayah PIK 2, bukan jalanan aspal. Kami tak pernah menduga, suspensi bekerja penuh dan mode traksi bekerja secara otomatis sesuai kebutuhan karakter jalan raya. Jadi kami tak pernah khawatir bakal understreer, berkat traction mode yang aktif memberikan pengalaman mengemudi lebih mudah dan membatasi intervensi sistem.
Meski tampilan dashborad terbilang sederhana, dengan instrument cluster punya style embos, bahkan terlihat 3D dalam jarak pandang tertentu. Desain tachometer memudahkan driver saat mulai menginjakkan pedal gas. Namun saat GR Supra berjalan, pandangan mata Anda tak perlu lagi merunduk, melihat berapa kecepatan, melainkan telah digantikan dengan head up display di windscreen. [Ahs/timBX]
