MENU
icon label
image label
blacklogo

Teknologi Dibalik Antena 5G Buatan Qualcomm

JUL 28, 2018@15:00 WIB | 2,055 Views

(Qualcomm merilis antena 5G mmWave)

Beberapa hari lalu, Qualcomm merilis antena 5G yang kabarnya akan digunakan untuk perangkat portabel seperti ponsel. Kehadiran antena ini sekaligus juga mempercepat penantian akan hadirnya jaringan 5G di dunia. Teknologi dibalik antena ini disebut dengan milimeter Wave (mmWave).

(Antena ini nantinya akan digunakan untuk ponsel)

Milimeter Wave mengacu pada spektrum radio antara 24 hingga 300 GHz. mmWave merupakan sebuah teknologi dengan frekuensi tinggi. Artinya, transfer data yang dilakukan di spektrum ini akan jauh lebih cepat dibandingkan spektrum seluler pada umumnya. Sejatinya, mmWave sudah digunakan, namun tidak pada perangkat mobile. mmWave biasanya digunakan utnuk mengakes aplikasi seperti streaming video dengan kualitas high-resolution.  

(Panjang gelombang mmWave mampu mengakomodasi kebutuhan transfer data tingkat tinggi)

Untuk diketahui, dalam ilmu Fisika, panjang gelombang radio (yang berupa gelombnag transversal) dihitung berdasarkan jarak di kedua puncak atau lembahnya. Makin pendek jaraknya, makin cepat pula transfer datanya. Nah, karena pendeknya jarang gelombang mmWave, transfer data dapat dilakukan pada tingkat yang jauh lebih tinggi untuk meningkatkan bandwidth sinyal secara dramatis.

Sayangnya, gelombang yang dihasilkan teknologi milimeter Wave tidak memiliki jangkauan yang jauh seperti gelombang seluler tradisional. Bahkan, gelombang ini sangat mudah memantul kembali ketika menemui hambatan. Gelombang mmWave tidak dapat menembus obyek layaknya gelombang sinyal seluler. Untuk itulah Qualcomm menciptakan antena ini.

(Ilustrasi teknik Beamforming)

Antena 5G mmWave buatan Qualcomm menggunakan teknik Beamforming. Teknik ini akan menggunakan banyak sinyal mmWave, kemudian memusatkan sinyal tersebut ke satu titik, dalam hal ini ke antena 5G Qualcomm. Bayangkan sinyal mmWave seperti sebuah lampu senter yang sangat banyak dan menyebar. Nantinya, antena 5G bukan hanya menangkap cahaya acak tersebut, namun juga memusatkannya ke satu titik. Hasilnya, cahaya di satu titiik tersebut akan lebih terang. Hal yang sama juga terjadi pada teknik beamforming ini. Berkat beamforming, sinyal yang dihasilkan akan lebih kuat dan bersih untuk mengakomodasi kebutuhan transfer data yang tinggi.

(Penempatan antena 5G mmWave Qualcomm)

Nantinya, antena ini akan diletakkan di beberapa tempat pada ponsel. Tiga pada sisi ponsel sementara empat lainnya akan diletakkan pada mobile hotspot. Nantinya, beamforming ini akan menjawab permasalahan sinyal mmWave yang tidak mampu menembus obyek lain. Pun juga membantu ponsel menangkap sinyal ketika sedang bergerak.

Kehadiran antena 5G untuk ponsel ini mungkin akan mempersingkat waktu penantian jaringan 5G untuk ponsel. Hingga saat ini jaringan 5G hanya dapat dinikmati oleh perangkat fix saja, yakni perangkat yang tidak bergerak. Brand besar seperti Samsung, Xiaomi, Sony, HTC dan LG bahkan dikabarkan sudah bekerja sama dengan Qualcomm untuk membuat ponsel yang kompatibel dengan jaringan 5G. Mungkin saja kehadiran jaringan 5G pada ponsel memang sudah makin mendekat. [Trd/timBX]  

Tags :

#
blacktech,
#
qualcomm,
#
mmwave,
#
beamforming,
#
5g antena