

DEC 30, 2025@11:00 WIB | 82 Views
Butuh waktu lama bagi Sony untuk akhirnya memperkenalkan A7 Mark V, dan jujur saja, ekspektasinya sudah keburu tinggi sejak lama. Tapi begitu spesifikasinya dibuka, satu hal langsung terasa jelas: ini bukan sekadar update generasi, melainkan reposisi serius untuk kamera full-frame serba bisa.
Sony A7 V hadir dengan sensor Exmor RS CMOS full-frame 33MP partially stacked, dipadukan dengan prosesor terbaru BIONZ XR2 yang kini terintegrasi unit pemrosesan AI generasi baru. Kombinasi ini menjadi fondasi utama peningkatan performa di hampir semua aspek penting, mulai dari autofocus, kecepatan pemrosesan, akurasi warna, hingga fleksibilitas foto dan video.
Secara positioning, A7 V jelas ingin mengukuhkan diri sebagai kamera hybrid sejati. Bukan hanya buat fotografer atau videografer, tapi kreator yang sering berpindah peran dalam satu proyek. Sony tampaknya sadar bahwa pengguna A7 bukan lagi sekadar pengambil gambar, melainkan storyteller dengan workflow yang kompleks dan cepat.
Autofocus Makin Pintar, Bukan Sekadar Cepat

Salah satu lompatan terbesar A7 V ada di sektor autofocus. Berkat AI processing unit baru, Real-time Recognition AF kini bekerja lebih cepat dan konsisten, dengan peningkatan klaim performa hingga 30 persen. Sistem ini mampu mengenali dan melacak subjek dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.
Dengan 759 titik phase-detection yang mencakup hampir seluruh frame, tracking terasa lebih “nempel” dan minim ragu. Di atas kertas, ini adalah sistem autofocus yang siap diajak kerja keras, baik untuk subjek bergerak cepat seperti olahraga dan wildlife, maupun pemotretan sehari-hari yang menuntut kepraktisan.
Kecepatan yang Tidak Mengorbankan Kualitas
Sensor partially stacked memberi A7 V keunggulan di kecepatan readout, yang berdampak langsung pada minimnya distorsi dan rolling shutter. Continuous shooting hingga 30 fps dengan AF/AE tracking tanpa blackout bukan lagi angka gimmick, tapi fitur yang relevan untuk menangkap momen-momen cepat tanpa rasa “takut ketinggalan”.
Fitur Pre-Capture juga menjadi nilai tambah yang menarik, terutama untuk fotografer aksi. Kamera bisa merekam momen hingga satu detik sebelum shutter ditekan, sebuah solusi cerdas untuk subjek yang gerakannya sulit ditebak.
Fondasi Warna dan Dynamic Range yang Matang
Di sisi kualitas gambar, A7 V menawarkan dynamic range hingga 16 stop, memberi ruang besar untuk eksplorasi highlight dan shadow. Yang menarik, Sony juga memperkenalkan Auto White Balance berbasis AI, yang mampu mengenali sumber cahaya dengan lebih akurat dan menghasilkan warna yang konsisten sejak dari kamera.
Ini penting, terutama bagi kreator yang ingin mengurangi waktu koreksi warna di tahap pascaproduksi dan mengandalkan file straight out of camera yang sudah solid.
Bagaimana Hasilnya?
Soal hasil sih, sepertinya kita tahu kalau Sony A7 Mark V ini punya warna yang solid sekali. Bahkan detail dari foto pun terlihat jelas dan tidak ada kata blur atau apapun itu. Tidak percaya? Kita cek terlebih dahulu di bawah ini.
Dari foto ini saja terlihat kalau Fokus ke manusia-nya itu menarik! Bahkan beberapa contoh foto di bawah ini bisa memperlihatkan kemampuan foto dari Sony A7 Mark V ini punya andil lebih besar lagi dalam penggunaan AI.
Lihat detailnya, sangat matang sekali! Sampai ke pori-pori muka pun terasa sekali. Jadi pengembangan dari A7 Mark V ini beneran jauh dari kata cukup. Malah lebih bagus! Penasaran kan kalau buat video seperti apa? Tunggu saja bahasannya nanti Pals! [Adi/TimBX]