MENU
icon label
image label
blacklogo

Mencoba Menggoyahkan Tren TV Pintar Tanah Air

SEP 09, 2015@16:22 WIB | 1,263 Views

Siang itu (9/9), Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), dengan cukup lancar membaca teks manifesto bisnis LED TV Sharp dalam bahasa Indonesia. Walau dalam aksen yang belum lagi sempurna, pesan Irie cukup jelas, yakni Sharp ingin menggoyahkan tren bisnis LED TV Indonesia yang didominasi produk 32 inci. Ada celah pasar yang ditangkap oleh pebisnis gaek asal Jepang itu.

Mulai September 2015 ini, Sharp akan mencoba memperkenalkan produk baru yang bisa dikatakan diluar tren pasar LED TV belakangan ini. Ada tiga arus tren utama yang dilihat Irie pada bisnis TV baru di Indonesia belakangan ini.

Pertama, meningkatnya permintaan TV berukuran lebih dari 30 inci. Permintaan ini meningkat hingga 40% dari tahun sebelumnya. Sharp pun mencoba menjawabnya dengan memboyong produk-produk dengan ukuran minimal 48 inci. Padahal di pasaran, tren yang berkembang adalah 32 inci. Tampaknya Sharp yakin betul langkahnya akan menjadi trend setter selanjutnya.

Kedua, tren TV di tanah air adalah peningkatan ketajaman resolusi. Permintaan TV dengan resolusi-resolusi supertajam seperti 4K meningkat 30 kali lipat dari tahun lalu. Ketiga, permintaan akan produk TV Pintar atau Smart TV juga meningkat 1,5 kali lipat dari permintaan tahun kemarin. Melihat peluang ini, Sharp pun berbenah dan segera memperkenalkan produk mereka dengan konsep serupa.

Booming 4K dan Smart TV

Konsep Smart TV berbasis platform, khususnya Android TV, merupakan konsep yang relatif baru di tanah air. Apalagi dengan sentuhan resolusi 4K, konsep televisi ini sepertinya masih belum dibutuhkan pengguna di tanah air. Apa yang membuat produsen seakan mencekoki konsumen dengan barang mubazir?

Jawabannya adalah, produsen, khususnya produsen produk-produk teknologi dan inovasi tentu tidak ingin menjadi penonton dan ikut arus. Jika bisa, mereka siap jadi pencetus tren pasar. Jika ada peluang, produsen siap untuk membangun fondasinya sedini mungkin, sebelum nanti didahului kompetitor.

Dasarnya, 90% smartphone yang beredar di Indonesia saat ini adalah perangkat berbasis Android. Oleh karena kedekatan pengguna dengan platform tersebut, hal ini menjadi jalan melahirkan Smart TV berbasis Android TV. Bayangkan jika tren yang dibangun ini menjadi "hip", maka proses integrasi dan experience yang didapatkan akan sangat familiar.

Walau di Jepang, tren TV Pintar dan beresolusi tinggi sudah menjadi tren yang lumrah, Ardy, Senior Product Manager Sharp Indonesia, masih belum memastikan kapan booming yang sama besarnya akan melanda tanah air. Segmen Sharp Aquos Android TV 4K sendiri di tanah air masih meraba-raba. "Yang pasti pekerja multi media, desainer, gamer juga akan tertarik dengan produk ini." ungkapnya.

Ada satu tag line menarik yang saya catat di acara launching produk Sharp siang tadi. "Impulsive buyer will be a serious buyer." Satu tag line yang cukup tepat untuk langkah menggoyahkan tren industri TV di tanah air. Semoga beruntung Sharp Indonesia. [Lalu/timBX]

 

Tags :

#
PT Sharp Electronics Indonesia
#
LED TV Sharp

RELATED ARTICLE