MENU
icon label
image label
blacklogo

Sukses Sony Berawal Dari Rice Cooker Gagal

AUG 24, 2015@16:00 WIB | 2,318 Views

Saat ini, Sony dketahui sebagai salah satu perusahaan teknologi raksasa dari Jepang. Tak banyak yang tahu jika Sony memiliki sejarah unik nan pahit. Produk elektronik pertama yang diciptakan Sony adalah sebuah rice cooker gagal.

70 tahun lalu, Masaru Ibuka membuat sebuah perusahaan bernama Tokyo Tsushin Kenkyujo atau biasa dipanggil Totsuken. Jika diartikan secara literatur, perusahaan tersebut berarti, Institut Penelitian Telekomunikasi Tokyo. Pada saat itu, Perang Dunia II baru saja berakhir. Masaru Ibuka mengoperasikan perusahaan barunya dari lantai tiga gedung Shirokiya Departement Store yang rusak akibat perang. Perusahaan yang fokus pada servis perbaikan radio rusak tersebut hadir pula dengan sebuah produk penanak nasi elektronik.

Rice cooker Sony dibuat dengan memasangkan elektroda aluminium di bagian bawah penanak nasi tradisional dari kayu. Produk tersebut terbilang gagal. Pasalnya, rice cooker itu tidak bisa menanak nasi dengan baik. Kalau tidak matang maka nasi yang dimasaknya akan kematangan. Tentunya rice cooker gagal tersebut tidak laku di pasaran.

Pada Mei 1946, Masaru Ibuka bekerjasama dengan mantan Letnan Angkatan Laut, Akio Morita. Mereka membentuk bisnis baru, Tokyo Tsushin Kogyo K.K. atau dikenal juga sebagai Totsoku. Investasi perusahaan ini mencapai 190,000 yen saat itu atau setara 2 miliar rupiah untuk saat ini.

Totsoku fokus pada penelitian dan manufaktur peralatan telekomunikasi. Inovasi-inovasi yang dilahirkan saat itu adalah, Power Megaphone, dan sejenis kaset berpita magnetik pertama di Jepang yang diberi nama Soni Tape. Produk Totsoku yang paling sukses di zaman itu adalah tape recorder pertama yang digunakan oleh pemerintah Jepang. Namun produk tersebut hanya sukses di kalangan tertentu seperti pemerintahan, sekolah dan universitas. Beberapa tahun kemudian Totsoku baru berhasil secara komersil ketika menemukan tape recorder portable yang lebih ringan, lebih ringkas dan lebih murah dari versi sebelumnya.

Saat Ibuka dan Morita berkunjung ke Amerika dan berkenalan dengan tansistor. Tak lama mereka pun membeli lisensi penemuan tersebut dari Bell Laboratories. Pada 1953, perusahaan tersebut pun membuat radio kecil yang bisa dibawa dengan tangan ke mana-mana.

Berkeinginan untuk maju di kancah global, Ibuka dan Morita memutuskan untuk memiliki sebuah brand yang mudah untuk diingat. Akhirnya dari situlah nama Sony ditemukan. Sebuah nama yang tercetus dari campuran bahasa latin "Sonus" yang berarti suara dan "Sonny", panggilan gaul anak laki-laki Amerika di tahun 1950-an. Nama Sony diperkenalkan saat perusahaan tersebut meluncurkan TR-55 di tahun 1955.

TR-55 sendiri ialah transistor radio portable pertama di Jepang yang berdimensi, 14 x 8,9 x 3,4 cm, sangat ringkas di zaman tersebut. Perangkat itu dengan cepat menjadi sebuah produk "hit". Di lain sisi, brand Sony pun menjadi populer dengan sangat cepat. Di tahun 1958 Totsoku pun resmi dirubah menjadi Sony Corporation. Beberapa tahun kemudian, Sony merilis televisi bertransistor dan mendirikan kantor pemasaran di Amerika dan Swiss.

Inovasi-inovasi produk elektroonik Sony, khususnya yang berkaitan dengan transistor pun terus berlanjut. Dekade selanjutnya, di tahun 1979, Sony menciptakan salah satu produk revolusioner mereka yang sangat mendunia, yakni TPS-L2. Model pertama dari generasi Walkman. Saking suksesnya, pada 1986 kata Walkman pun dimasukkan ke dalam Kamus Oxford. 


Sony terus mengembangkan bisnis di industri hiburan, game, selular, kamera, robot, dan beragam perangkat elektronik lainnya untuk menjadi raksasa teknologi berskala global. Siapa sangka dari sebuah produsen rice cooker yang gagal, Sony akhirnya menjadi raksasa seperti saat ini. [Lalu/timBX]

Tags :

#
Sony
#
History
#
Masaru Ibuka
#
Tokyo Tsushin Kogyo