MENU
icon label
image label
blacklogo

Subkultur Adiktif ini Bernama "Halfbike"

NOV 30, 2020@12:00 WIB | 725 Views

Bingung dengan sebutan “Halfbike”. Tapi sepertiniya ini adalah hal yang dialami banyak orang di seluruh dunia. Mengapa? Karena sesuatu yang dikenal sebagai Halfbike (sepeda setengah), sebenarnya ide tentang hal itu sudah ada cukup lama, sebagai subkultur jenis sepeda di beberapa belahan dunia.

Di artikel ini bukanlah Halfbike (sepeda setengah) yang pertama dibuat, tetapi justru versi ketiga dan terbaru. Buat yang masih penasaran, sepeda ini benar-benar setengah sepeda. Merupakan perangkat yang benar-benar baru. Lalu apa sih itu Halfbike dan bagaimana mengendarainya?

Sebenarnya, ini tidak terlihat seperti sepeda tradisional, melainkan skuter roda tiga dengan pedal. Dan alih-alih mendorong kaki ke tanah untuk mendapatkan momentum, tetapi cukup memutar pedal seperti kita naik sepeda biasa. Tapi, kalau diperhatikan ada satu bagian penting hilang dari sepeda setengah ini, yakni: tempat duduk.

Biasanya desain sepeda mencakup tempat duduk untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk menjaga agar pengendara tetap beristirahat, sehingga dapat meningkatkan jarak tempuh. Untuk Halfbike, kebutuhan energi untuk mengayuh akan meningkat, karena pengendara akan berdiri sepanjang waktu.

Untuk stabilitas dan kemampuan manuver saat mengendarai sepeda, dengan menggunakan setang seperti skuter, dibantu dengan gerakan alami tubuh pengendara. Jadi, sepeda setengah ini persis seperti skuter android Jepang.

Bahan yang digunakan adalah aluminium kelas pesawat, memiliki berat hampir 20-lbs (9-kg) dengan sistem engkol tugas berat, ditambah sepasang rem. Sepeda setengah ini juga dilengkapi empat roda gigi berbeda yang dapat dipilih untuk menangani lebih medan tidak hanya permukaan datar.

Dijual dengan harga $ 775 (sekitar 11,2 Juta Rupiah dengan nilai tukar saat ini), tampaknya bisa jadi hadiah Natal yang sempurna. Tertarik? [eli/asl/timBX]

Tags :

#
subkultur adiktif,
#
halfbike,
#
sepeda setengan,
#
inovasi teknologi