SEP 25, 2024@10:00 WIB | 5,520 Views
Mobil listrik Tiongkok sekarang ini makin bagus dan menarik. Bukan cuma itu, tampilannya juga semakin mewah dan keren. Mereka bahkan mampu merekrut desainer top asal Eropa, beberapa pernah bekerja di pabrikan ternama seperti Alfa Romeo, Lamborghini, bahkan BMW. Entah kenapa, kemampuan mereka ini berhasil menciptakan desain mobil yang berkelas dan tidak terkesan aneh, terutama untuk mobil listrik.
Salah satunya adalah Wolfgang Egger, seorang desainer kendaraan ternama. Guratan pensilnya mampu menghadirkan mobil listrik BYD dengan tampilan mewah dan futuristik dalam satu garis bahasa desain yang konsisten. Mulai dari BYD Seal, Dolphin, hingga Atto, semuanya lahir berkat tangan dingin dan pengalaman panjang Wolfgang Egger.
Sebelumnya, mari berkenalan lebih jauh siapa sebenarnya Wolfgang Egger dan bagaimana perjalanan kariernya membentuk gaya desain yang khas.
Bermula dari Alfa Romeo
Alfa Romeo merupakan merek pertama yang digarap Egger setelah lulus kuliah pada tahun 1989. Produk pertamanya yang berhasil diproduksi adalah Alfa Romeo 8C Competizione. Secara desain, tampilannya lebih elegan daripada sporty. Guratan garis pada grille depan dibuat sedikit membulat dan lonjong ke bawah, menciptakan kesan lebih luwes dan berhasil mengubah identitas Alfa Romeo dari yang kaku menjadi lebih dinamis serta mewah.
Setelah dari Alfa Romeo, Egger melanjutkan kariernya di SEAT dan merancang beberapa model, termasuk SEAT Ibiza. Gaya desain khas Egger juga terlihat kuat pada model-model Audi, khususnya dari bentuk grille yang mengotak dengan aksen lis krom.
Gaya desain tersebut kemudian diterapkan pada mobil-mobil BYD seperti M6 dan Song Max. Jika diperhatikan, desain eksteriornya terlihat menarik dengan garis yang rapi dan tidak banyak perubahan ekstrem. Tampilan BYD M6 bahkan cukup berani untuk ukuran mobil keluarga listrik, menghadirkan kesan berbeda dari mayoritas kompetitor.
Filosofi apa yang Egger bawa di BYD?
Lalu, filosofi apa yang dibawa Egger ke dalam desain BYD? Egger ingin mengusung filosofi lokal Tiongkok, yakni naga (dragon), sebagai elemen utama dalam pendekatan desainnya. Simbol naga ini mencerminkan kekuatan, kebanggaan, dan karakter budaya yang ingin ditampilkan BYD melalui desain global yang tetap mengakar pada nilai lokal.
Inilah yang membuat desain BYD semakin disukai oleh banyak konsumen, termasuk di Indonesia. Egger berhasil memadukan pendekatan desain global dengan filosofi lokal secara seimbang. Ia terus menghadirkan pilihan desain yang menarik dan khas, menjadi identitas kuat dalam setiap produk yang ditanganinya.