JAN 20, 2022@19:30 WIB | 421 Views
Dan terjadi lagi. Setelah mengalami sedikit pemulihan pada minggu-minggu terakhir tahun 2021, persediaan chip global sekali lagi menjadi sangat terbatas, dengan sebagian besar pembuat mobil berjuang untuk menemukan semikonduktor yang diperlukan untuk mobil mereka.
Dengan kata lain, produsen mobil kembali ke perjuangan yang datang dalam beberapa gelombang sepanjang tahun 2021, sehingga banyak dari mereka sekarang beralih ke berbagai langkah dalam upaya untuk mengurangi gangguan dalam operasi global mereka. Seperti pembuat mobil besar dan kecil lainnya, Toyota baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa kekurangan chip global membuat sangat sulit untuk mempertahankan target produksi mobil untuk tahun 2022
Toyota mengakui bahwa produksi mobil sekarang kemungkinan besar akan meleset dari target produksi tahunan sebesar 9 juta kendaraan. Kekurangan chip global membuat Toyota harus menghentikan sementara produksi beberapa mobil, hanya karena tidak memiliki cukup chip semikonduktor untuk dipasang pada kendaraan yang telah dibuat.
Toyota memperkirakan produksi Februari akan mencapai 700.000 unit di semua pabrik di seluruh dunia. Angka tersebut tidak terlalu buruk, karena masih meningkat daripada tahun 2021, tetapi di sisi lain, sekitar 150.000 unit tidak akan dapat dijual sampai pasokan chip semikonduktor tercukupi secara global.
Seperti pabrikan lain, Toyota juga bersiap-siap untuk beberapa keputusan menyakitkan dalam mengatasi kekurangan chip. Perusahaan akan menangguhkan operasi tertentu di delapan pabriknya, meskipun semuanya hanya akan terjadi sementara dalam beberapa minggu mendatang.
Tentu saja, Toyota tidak memiliki perkiraan kapan semuanya bisa kembali normal karena tidak ada yang tahu kapan kelangkaan akan berakhir. Analis awalnya memperkirakan akhir krisis chip akan berakhir pada 2022, tetapi sudah jelas ini tidak akan terjadi sampai bulan-bulan terakhir tahun ini. [fkg/zz/timBX] berbagai sumber
