JUN 18, 2018@17:00 WIB | 1,384 Views
Serikat buruh otomotif Jerman mengkhawatirkan revolusi mobil listrik dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan para buruh otomotif. Para buruh tersebut telah merilis sebuah studi baru yang mengklaim bahwa 75.000 pekerjaan bisa hilang ketika industri beralih ke kendaraan listrik.
(Banyaknya industri otomotif beralih ke mobil listrik membuat ketakutan bagi para buruh)
IG Metall, serikat perdagangan terbesar Jerman, menugaskan penelitian dari Institut Teknik Industri Fraunhofer dan dilaporkan berdasarkan data yang diberikan oleh Daimler, BMW, dan Volkswagen.
IG Metall kemudian memberikan hasil studi tersebut, diansir dari electrek. Pada 2030 setiap pekerjaan di bagian powertrain khusus mobil penumpang akan terkena dampak langsung atau tidak langsung oleh electromobility. Dari 840.000 pekerjaan di industri otomotif Jerman, 210.000 terkait dengan produksi powertrain.
(Pasalnya, akan ada pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran)
Sementara kendaraan listrik tidak diragukan lagi juga akan menciptakan pekerjaan baru dalam produksi motor listrik dan baterai, IG Metall mengklaim bahwa studi ini menunjukkan akan menciptakan lebih sedikit pekerjaan daripada jumlah pekerjaan untuk perakitan powertrain pembakaran internal yang akan dihilangkan oleh industri otomotif.
Hal ini berarti bahwa mereka (industri otomotif) melihat kendaraan listrik lebih efisien tenaga kerja daripada mobil bertenaga gas. Perwakilan tenaga kerja Volkswagen, Bernd Osterloh juga mengatakan bahwa mobil listrik menghemat 30 persen waktu untuk merakit daripada kendaraan penumpang saat ini.
(Studi mengatakan bahwa ada 75.000 karyawan dapat di PHK)
Klaim penelitian atas 75.000 pekerjaan yang hilang dapat didasarkan pada prediksi bahwa 25% dari semua mobil akan menjadi listrik pada 2030, 15 persen hybrid, dan 60 persen varian bensin dan diesel. Serikat pekerja khawatir bahwa kehilangan pekerjaan akan semakin buruk jika adopsi kendaraan listrik semakin cepat.[prm/timBX]
