MENU
icon label
image label
blacklogo

Sebelum Tahun 2030, CEO McLaren Pastikan Supercar Listriknya Tidak Akan Siap

OCT 09, 2023@09:30 WIB | 232 Views

CEO McLaren, Michael Leiters tidak mengharapkan supercar listrik mereka akan siap sebelum tahun 2030 karena teknologi baterainya belum siap. Masalah utamanya masih pada bobot, dengan paket baterai yang berat bertentangan langsung dengan filosofi McLaren dalam membuat supercar yang ringan dan gesit.

"Kami pikir saat ini teknologi belum siap untuk itu," kata Leiters tentang potensi supercar listrik McLaren dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television . "Ini akan memakan waktu hingga akhir dekade ini. Bobot adalah hal yang sangat penting. Anda juga memerlukan jangkauan yang tepat. Kami tidak ingin membuat mobil listrik yang berbobot dua ton dan memiliki 2.000 tenaga kuda," tukasnya.

Komentar Leiters ini menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh Pagani, produsen mobil eksotis lainnya yang percaya bahwa teknologi baterai EV masih terlalu berat .

Sepertinya Leiters melemparkan maksud terselubung ke arah Rimac dengan pandangannya tentang supercar listrik. Nevera EV bermesin empat memiliki bobot 4.740 pon (2150 kg), jauh lebih berat dari supercar McLaren mana pun, dan menghasilkan 1.914 hp. Ini telah memecahkan banyak rekor kecepatan, tapi ini jelas bukan tujuan utama Leiters.

CEO McLaren mengatakan supercar listrik mereka harus memiliki berat sekitar 1.500 kg atau hampir sama dengan McLaren Artura hybrid saat ini. "Berat adalah inti dari merek kami," tegas Leiters. "Kami tidak mampu memiliki mobil berat, yang tidak gesit, dan pengemudi tidak terhubung dengan mobil ketika memasuki tikungan atau trek. Ini sangat penting bagi kami."

Awal tahun ini, Leiters mengatakan penerus McLaren P1 listrik akan serupa dengan 750S dalam hal bobot. Pada saat itu, ia juga menunjukkan bahwa pelanggan McLaren tidak benar-benar meminta kendaraan listrik, namun dengan perubahan peraturan, pembuat mobil harus terus mengembangkan alternatif listrik.

Sangat sedikit pembuat mobil yang mampu merekayasa mobil berperforma listrik dengan bobot rendah. Konsep Project V Caterham bukanlah supercar, tetapi bobotnya yang di bawah 2.700 lbs (1225 kg) praktis tidak pernah terdengar untuk sebuah EV performa tinggi. Namun, ia tidak memiliki kekuatan yang diharapkan McLaren dari supercarnya.

Bahkan di luar segmen supercar, pembuat mobil melakukan segala cara untuk mengurangi bobot baterai. Bulan lalu, Stellantis mengatakan akan mengurangi bobot baterai EV sebesar 50% sebelum akhir dekade ini dengan menggunakan baterai lithium-sulfur yang lebih murah. Pengurangan bobot seperti itu akan membuat supercar listrik McLaren jauh lebih layak digunakan. Baterai solid-state juga akan mengalami pengurangan bobot, namun biaya tinggi tetap menjadi penghalang. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
mclaren,
#
ev