MAR 11, 2021@09:00 WIB | 823 Views
Pabrikan mobil listrik asal Tiongkok, Nio, telah mempresentasikan angka keuangannya untuk Q4 2020 dan setahun penuh. Di kuartal terakhir, Nio mampu meningkatkan penjualan dan pengiriman secara signifikan. Namun, Nio tidak lagi menyebut peluncuran di Eropa yang sebenarnya direncanakan pada 2021 dalam prospek laporan tahunannya.
Total pendapatan pada kuartal keempat tahun 2020 setara dengan sekitar 850 juta euro, meningkat 133,2 persen dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019 dan 46,7 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2020. Kerugian bersih adalah 177 juta euro pada tahun tersebut. Kuartal keempat tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 51,5% dibandingkan dengan triwulan keempatr tahun 2019 dan meningkat sebesar 32,6% dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2020.
Nio mengirimkan 17.353 mobil listrik pada kuartal keempat tahun 2020 - dibandingkan dengan 8.224 pengiriman pada kuartal keempat tahun 2019 dan 12.206 pada kuartal ketiga tahun 2020. Nio mengirimkan 43.728 mobil listrik pada tahun 2020 secara penuh, lebih dari dua kali lipat dari 20.565 unit yang dikirimkan pada tahun 2019 .
Untuk tahun 2020 secara penuh, pendapatan Nio setara dengan 2,08 miliar penuh (+107,8% dibandingkan dengan 2019), dan kerugiannya adalah 677,4 juta penuh (53% kurang dari 2019).
Nio mengirimkan 7.225 kendaraan pada Januari 2021 dan 5.578 kendaraan pada Februari 2021, masing-masing naik 352 dan 689, dibandingkan dengan bulan masing-masing tahun sebelumnya. Ini semua adalah registrasi dari berbagai model SUV. Sedan listrik ET7 telah diluncurkan dan sudah tersedia untuk dipesan di Tiongkok, tetapi tidak dijadwalkan untuk pengiriman hingga kuartal pertama tahun 2022.
Sebenarnya, pada paruh pertama tahun 2020, Tesla menikmati keunggulan penjualan atas BYD yang merupakan produsen baru. Menurut Statista, merek listrik terlaris di Tiongkok adalah BYD besa, yang menjual 60.253 unit. Tesla berada di urutan kedua dengan penjualan 49.714 unit, dan NIO mengambil tempat kesembilan dengan 14.169 penjualan. Namun, sejak itu, NIO terus maju.
Bagi CEO Nio, William Bin Li, rekor pengiriman kuartal keempat dan awal tahun yang positif menandakan bahwa "transformasi" perusahaan berada di jalur yang benar.
"Didukung oleh penawaran produk yang kompetitif, layanan yang luar biasa, dan model bisnis yang inovatif, kami telah meningkatkan kesadaran pengguna dan berharap dapat mengirimkan 20.000 hingga 20.500 kendaraan pada kuartal pertama 2021," katanya.
Chief Financial Officer Steven Wei Feng menambahkan: "Ke depan, didukung oleh inovasi teknologi kami yang berkelanjutan, memperkuat kinerja keuangan dan tekad yang teguh untuk memberikan pengalaman pengguna terbaik, kami yakin bahwa perusahaan akan kompetitif dalam jangka panjang."
Nio telah meragukan masa depannya sendiri setahun yang lalu ketika mengumumkan laporan keuangan 2019. “Operasi yang berkelanjutan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh ekuitas eksternal atau pembiayaan hutang yang memadai,” saat Nio mengumpulkan dana miliaran hingga Januari 2021.
Indikasi sebelumnya adalah Nio juga berencana untuk menjual mobilnya di Eropa tahun ini dan juga ingin memperluas kehadirannya secara global. Seperti yang ditunjukkan oleh William Bin Li dalam panggilan konferensi setelah perusahaan mengumumkan hasil keuangannya, perusahaan berencana untuk membuka 20 Nio House baru dan 120 Nio Spaces tahun ini. Pada akhir tahun 2020, perusahaan memiliki 23 Rumah dan 303 ruang di 121 kota di Tiongkok.
Pada tahun 2020, Nio masih mengatakan bahwa Rumah Nio Eropa pertama dapat dibuka di Kopenhagen. Namun, Nio tidak menyebutkan peluncuran Eropa dalam laporan tahunan.
Beberapa orang memperkirakan bahwa pertempuran sebenarnya bukanlah Tesla vs "kekuatan baru", melainkan semua produsen kendaraan listrik vs mobil lama.
Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok, mengatakan Tesla dan semua penantang memiliki fitur unik, dan pembeli setia mereka sendiri. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber
