Lebih Dari 4 Juta Kendaraan Terkena Recall di Jepang, Karena Ini Masalahnya!

Empat produsen mobil dan dua produsen sepeda motor asal Jepang telah memberi tahu kementerian transportasi negara itu bahwa mereka telah menarik kembali 481.824 kendaraan karena kerusakan pompa bahan bakar yang diproduksi oleh pemasok Denso.

Rangkaian penarikan terbaru ini menjadikan jumlah kumulatif kendaraan yang harus ditarik kembali akibat masalah ini menjadi sekitar 4,3 juta kendaraan. Produsen komponen tersebut mengatakan telah bekerja sama dengan produsen mobil mengenai masalah ini sejak Maret 2020.

Jiji Press melaporkan. penarikan kembali tersebut melibatkan delapan model dari Subaru (229.800 unit), 15 model dari Mazda (146.700 unit), dua model dari Suzuki (64.900 unit), tiga model dari Mitsubishi (36.700 unit) dan tiga model sepeda motor dari Honda (3.400 unit).

Model yang terkena dampak termasuk Subaru XV, Mazda Demio, Suzuki XBee, Mitsubishi Eclipse Cross, dan Honda Gold Wing, yang dibuat antara Juni 2017 hingga Desember 2023. Selain itu, Yamaha Motor mengatakan pihaknya juga akan mengganti pompa yang dikirimkan sebagai suku cadang pengganti dan dipasang di kendaraan.

Suzuki menyatakan akan melakukan penarikan kembali 18.000 unit di luar Jepang, namun Subaru, Mazda, Honda, Mitsubishi dan Yamaha tidak berencana menarik kembali kendaraan di negara lain.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan mengatakan Denso telah mengidentifikasi penyebab utama di balik rusaknya pompa bahan bakar, seperti yang dilaporkan oleh Asahi Shimbun. Pejabat perusahaan mengatakan cetakan baru yang digunakan untuk membuat impeler plastik untuk pompa bahan bakar menyebabkan penurunan kepadatan plastik, yang menyebabkan bagian tersebut membengkak, yang pada akhirnya menyebabkan pompa berhenti bekerja.

Faktor lainnya adalah lingkungan di mana suku cadang tersebut disimpan sebelum dipasang ke dalam kendaraan. Pada bulan Juli 2023, sebuah minivan buatan Honda yang dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang rusak mengalami kecelakaan di Jepang, yang menyebabkan korban pertama yang diketahui akibat kerusakan komponen tersebut.

Personel Honda yang menganalisis komponen tersebut mengatakan bahwa menyimpan impeler dengan kepadatan plastik rendah di gudang dalam waktu lama sebelum dipasang di kendaraan menyebabkan permukaan komponen menjadi kering, yang mengakibatkan retakan kecil pada impeler saat plastik menyusut.

Pejabat Kementerian Perhubungan Jepang mengatakan kepadatan plastik yang rendah di dalam impeler memungkinkan bahan bakar meresap ke dalam bagian tersebut, sehingga menyebabkan bagian tersebut membengkak. Ketika menggembung maka akan bersentuhan dengan wadah pompa di sekitarnya, sehingga impeler tidak dapat berputar. Dalam skenario terburuk ketika bahan bakar tidak dapat mencapai mesin, kendaraan akan berhenti secara tiba-tiba. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber