FEB 03, 2019@14:00 WIB | 2,155 Views
Kabar Koenigsegg sedang bertumbuh dan akan mengembangkan sayapnya tampaknya bukan isapan jempol. Dalam waktu dekatmereka berencana merilis sebuah brand supercar baru yang lain dari ciri khas produksi mereka selama ini. Mobil ini diproyeksikan sebagai garda depan mereka untuk merebut hati pangsa pasar yang berbeda dari biasanya.
Kita tidak berbicara tentang seri pelanjut Agera RS ataupun Ragera, karena itu merupakan tipikal mobil produksi mereka selama ini. Supercar baru ini rencananya akan dibanderol dengan harga kisaran 1 juta Euro tersebut diharapkan dapat melambungkan penjualan Koenigsegg dari yang tadinya hanya sekitar 20 mobil per tahun, jadi ratusan atau lebih.
“Kami memang sedang ingin mengembangkan basis produk yang kami tawarkan. Secara dasar nilai brand kami telah jauh melampaui kemampuan produksi,” jelas Christian von Koenigsegg pada Topgear.com. “Kami menerapkan pengalaman bertahun-tahun kami ke supercar baru ini”.
“Untuk mobil ini tidak akan diproduksi secara super eksklusif seperti yang lain. Supercar ini juga akan dipasarkan di harga yang lebih terjangkau (1 juta Euro murahkan?). Dengan begitu penjualannya bisa meroket hingga ratusan”.
Proyek ini juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi NEVS (National Electric Vehicle Sweden), karena dengan merekalah Koenigsegg mengikat kontrak joint venture untuk pengembangan si supercar. NEVS memang terkenal sebagai spesialin di bidang teknologi ramah lingkungan.
Mengacu pada keberadaan NEVS, tentu kitapun jadi bertanya apakah yang akan menjadi bahan bakarnya. “Ambisi kami adalah mobil nantinya akan total bebas dari gas buang karbon dioksida (CO2),” ujar Christian lagi. Bagaimana caranya? Penggabungan antara elektrifikasi dan teknologi pembakaran mesin ‘freevalve’ camless milik Koenigsegg. Jadi bisa dipastikan mobil ini termasuk golongan hybrid.
“Dengan teknologi freevalve, kita bahkan bisa starter mesin dalam kondisi atau cuaca dingin hingga minus 30 derajat Celcius.Jadi tidak dibutuhkan lagi bahan bakar dari fosil. Idenya memang untuk membuktikan pada dunia bahwa mesin dengan pembakaran pun bisa bebas dari gas buang karbon dioksida (CO2).[ard/timBX]
