MENU
icon label
image label
blacklogo

Inilah 5 Pabrikan Otomotif China Dengan Potensi Penjualan Tertinggi di Luar Negeri

AUG 29, 2023@12:30 WIB | 301 Views

Saat ini, ada sekitar 170 merek mobil berbeda yang tersebar di Tiongkok. Pasokan sama besarnya dengan permintaan di pasar yang hanya menjual 17,5 kendaraan baru untuk setiap seribu penduduk.

Meskipun ukurannya besar, Tiongkok masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan rasio kendaraan/populasi baru di negara-negara Barat, dimana Amerika Serikat merupakan salah satu pemimpin dengan angka 40,6 dan Eropa Barat dengan angka 24,4 unit. Produksinya memang besar, namun tidak semuanya memiliki potensi global. Berikut lima merek yang dikumpulkan sebuah sumber media yang memiliki kemungkinan untuk memantapkan diri di luar negeri.

MG

Ini sudah menjadi merek mobil paling global, meski bukan resmi China. MG adalah merek asal Inggris yang telah berkecimpung di industri otomotif selama hampir 100 tahun, namun berada di bawah kendali Tiongkok sejak tahun 2006. SAIC adalah pemilik saat ini dan bertanggung jawab atas ekspansi pesatnya. Bahkan, penjualan MG melonjak dari 3.500 unit pada tahun 2013 menjadi sekitar 450.000 unit pada tahun lalu.

Pada tahun 2022, ini adalah merek "domestik" paling populer di luar Tiongkok. Potensinya didasarkan pada kemampuan memproduksi mobil listrik yang menarik dan berdaya saing tinggi bagi masyarakat negara maju dan berkembang. MG adalah merek BEV (Battery Electric Vehicle) terlaris keempat di Eropa pada paruh pertama tahun 2023, jauh di depan merek mainstream besar lainnya seperti Renault, Peugeot atau Hyundai .

BYD

BYD masih tergolong kecil di Eropa, namun sudah mendapat perhatian di wilayah lain. Ini adalah salah satu merek dengan pertumbuhan tercepat di dunia, berkat beragamnya mobil hibrida plug-in dan mobil listrik.

Posisinya berada di antara segmen mainstream dan premium, sehingga bisa merambah wilayah seperti Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, di mana tidak semua orang mampu membeli mobil listrik premium. BYD telah meluncurkan enam model produksi sejak Januari 2022.

Geely/Zeekr

Ini mungkin merek China yang paling ke-barat-an. Berkat ikatan yang kuat dengan pabrikan Barat lainnya yang tergabung dalam Geely Group, merek ini memiliki akses ke platform dan teknologi kompetitif yang memenuhi standar Eropa dan Amerika Utara.

Mobil Geely di segmen mainstream dan Zeekr di segmen kelas atas bisa mendapatkan keuntungan dari beragam sedan dan SUV yang sudah laris manis di negara-negara seperti Rusia dan sedang merancang hal-hal hebat di banyak pasar lainnya.

NIO

Kalau bukan karena Tesla dan merek premium Jerman, NIO bisa dengan mudah menjadi pemain otomotif besar saat ini. Namun, ia terus berjuang melawan para pesaingnya dan telah menjadi "Tesla China" dengan jangkauan produk yang lebih luas daripada perusahaan Amerika Tesla.

Potensinya terletak pada teknologi (kinerja baterai), kemampuan perangkat lunak, dan jadwal penggantian baterai. Namun, sebagai merek premium, merek ini belum memiliki jangkauan global dan masih memerlukan waktu untuk menangkap porsi yang relevan dari pasar Eropa.

Baojun/Wuling melalui Chevrolet

Perusahaan ini diposisikan sebagai merek mobil China berbiaya rendah yang kompetitif. Seperti penawaran Dacha di Tiongkok, berkat produk tanpa embel-embel yang masih menarik dan murah untuk dibeli dan dirawat. Rumusnya sederhana: Mobil diberi label ulang menggunakan merek yang lebih global dari mitranya, Chevrolet . Dengan cara ini, perusahaan dapat dengan mudah dan lebih cepat meraih pangsa pasar di kawasan seperti Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

Namun, terlepas dari potensinya, merek-merek ini menghadapi tantangan terbesar: reputasi buruk produk Tiongkok di Barat. Dan ini tidak hanya membutuhkan uang, tetapi juga banyak waktu untuk memperbaikinya. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
byd,
#
nio,
#
mg,
#
geely,
#
wuling