MENU
icon label
image label
blacklogo

Ini Hasil Perbandingan Mobil Listrik Vs Bensin, Hybrid, dan Hidrogen

DEC 19, 2020@11:00 WIB | 1,769 Views

Mobil listrik sudah mulai berdatangan sekarang. Sosoknya sudah beberapa tahun mundur kurang peminat. Mobil ini memang digadang-gadang sebagai masa depan oleh berbagai kalangan. Perkembangan teknologi semakin canggih. Performa mobil listrik seperti Tesla atau hypercar, Rimac telah mengalahkan berbagai mobil bensin dalam duel drag. Banyak mobil sekelas supercar atau hypercar bertenaga bensin yang harus bersimpuh di depan duo jagoan listrik ini!

Membahas perkembangan teknologi mobil ke depan khususnya dari segi sumber tenaga tentunya tidak melulu soal bensin dan mobil listrik. Ada juga mobil hybrid dan mobil hidrogen.

Mobil hybrid adalah jembatan antara masa lalu (bensin) dan masa depan (listrik). Sementara itu, mobil hidrogen bisa dianggap sebagai masa depan alternatif. Banyak orang juga mengira bahwa hidrogen adalah masa depan otomotif.

Pembahasan mobil listrik, bensin, hybrid, dan hidrogen sangat menarik. Tidak hanya dari perkembangan teknologi dan prediksi masa depan. Namun juga dalam perdebatan apakah peminat akan menerima kehadiran mobil “bisu” di masa depan?

Mari kita mulai reviewnya. Siapkan kopinya dulu gaes

Mobil Bensin: Awal Dari Akhir

Kedekatan manusia dengan 'makhluk' ini sangat intim. Mobil bensin telah digunakan selama lebih dari 100 tahun dan merupakan bagian dari peradaban manusia dan kehidupan sehari-hari. Cobalah keluar di jalan raya dan lihat mobil-mobil bensin berseliweran dengan majikan mereka.

Dalam kurun waktu yang cukup lama, berbagai teknologi dan perkembangan lahir. Selain itu, lahir pula budaya mobil yang merupakan perwujudan kedekatan manusia dengan mesin berkaki empat ini.

Rangkaian perjalanan otomotif selama lebih dari satu abad ini telah menciptakan ikatan yang kuat antara peminat dan mobil. Kita sebagai peminat menyukai mobil bagus dari tampilan, pergerakannya, suaranya, bahkan mungkin baunya.

Mesin pembakaran internal telah menjadi nyawa bagi sebuah mobil. Ledakan piston dan deru knalpot membuat sebuah mobil seperti makhluk hidup. Konsep ini melekat di hati para peminat.

Hingga suatu saat, manusia menciptakan spesies yang berbeda. Mobil listrik. Makhluk ini hadir dengan motivasi utama untuk penggunaan energi baru yang efisien dan ramah lingkungan. Mobil bisu 'dingin' ini juga digadang-gadang sebagai penyelamat dunia dari polusi kendaraan.

Kabar buruknya? Bagi kami tentu saja. Mobil bertenaga listrik digadang-gadang sebagai masa depan. Bahkan beberapa negara telah membahas untuk nantinya melarang mobil berbahan bakar bensin. Mereka sudah berbicara tentang pelarangan penggunaan mobil bensin pada tenggat waktu 2030/2040!

Mobil Hibrida: Jembatan Antara Masa Lalu dan Masa Depan

Kami melewatkan sejenak dengan membahas mobil hybrid. Mobil ini memang sebagai penghubung antara mobil bensin dan mobil listrik. Jembatan antara 'yang lalu' dan 'masa depan'.

Sebenarnya konsep mobil hybrid diperkenalkan pada tahun 1900. Ferdinand Porsche telah membuat Lohner-Porsche yang merupakan mobil hybrid pertama di dunia. Kendati demikian, teknologi ini baru mulai diperkenalkan secara luas pada tahun 1997 oleh Toyota melalui Toyota Prius.

Cara kerja mobil blasteran ini secara garis besar memadukan mesin mobil bensin dengan motor listrik dan generator. Sederhana jika di mobil sudah terpasang turbo atau supercharger, maka dipasang perangkat motor listrik ini.

Energi listrik diperoleh dari baterai. Energi kinetik saat berkendara dan pengereman akan diubah oleh listrik menjadi listrik yang disimpan dalam baterai.

Saat mobil tidak bergerak, saat dinyalakan atau saat dinyalakan perlahan, mobil menggunakan listrik. Saat berkendara normal, mobil menggunakan tenaga bensin. Saat akselerasi tinggi, mobil menggunakan kombinasi bensin dan tenaga dari motor listrik.

Populasi spesies mobil hibrida terus meningkat. Hal ini tentunya didukung oleh kenaikan harga BBM serta efisiensi penggunaan BBM dan pengurangan polusi. Hingga 2017 lebih dari 12 juta mobil hybrid telah terjual!

Sesuai dengan tujuan utamanya. Agen mobil hybrid ini berhasil menjalankan misinya. Mobil ini dinilai lebih irit dan tidak terlalu berpolusi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin. Lebih lanjut, para produsen sedang dan akan mengembangkan spesies terbarunya yang bertenaga listrik alias mobil listrik.

Mobil Listrik : Masa Depan Bersih? Tapi Pasti … Senyap

Tema hijau atau ramah lingkungan dan efisiensi energi kemudian terus meningkat. Pabrikan juga mengembangkan mobil mereka dari yang awalnya hybrid dan kemudian mobil listrik penuh. Mobil listrik sederhana yang tidak lagi menggunakan mesin bensin layaknya hybrid. Semua energinya berasal dari baterai.

Sebenarnya mobil listrik ini dibuat lebih lama lagi yaitu pada tahun 1884. Pada tahun 2008-an, konsep mobil bertenaga listrik semakin diperkuat setelah kemunculan Tesla yang menggebrak dunia otomotif dengan performa Tesla Roadster-nya. Mobil listrik ini memiliki tenaga 248 hp dan mampu berakselerasi 0-100 hanya dalam waktu 3,9 detik! Dalam sekali pengisian mobil ini bisa menempuh jarak 400 km!

Tesla tak bisa dipungkiri memulai babak baru dalam dunia otomotif dunia. Dari sinilah para produsen kemudian mulai serius mengembangkan dan memproduksi mobil listrik lainnya. Sebut saja seperti BMW, Hyundai, Honda, Nissan, VW, Benz, Renault, dan masih banyak lagi yang turut mengembangkan model mobil listrik mereka.

Hingga akhirnya, Rimac muncul. Ini adalah hypercar listrik pertama yang menjadi pahlawan berikutnya setelah Tesla. Rimac berhasil mengalahkan berbagai supercar bahkan hypercar bertenaga bensin. Publik tercengang.

Masa depan sudah dekat! Meski teknologi berkembang pesat, sebagian besar peminat masih kurang menyukai mobil listrik. Alasan utamanya adalah karena spesies ini tidak memiliki jiwa seperti mobil bensin. Rasanya dingin, dan tentu saja hening/sepi. Penggemar lebih dari satu abad telah mempercayai konsep mesin dengan ledakan piston sebagai kehidupan mobil. Deru knalpot seperti suara dari mobil.

Kita tidak tahu generasi penerus yang saat ini sangat lekat dengan era dan teknologi digital. Bisa jadi memang, dan dalam waktu yang tidak lama lagi mobil bertenaga listrik akan menjadi keseharian kita. Seperti smartphone yang 10 tahun lalu masih menjadi barang asing. Lihatlah jumlahnya sekarang. Tersedia dimana saja.

Soal ramah lingkungan, sebagian orang menilai mobil bertenaga listrik pada akhirnya tetap tidak sehijau yang kita bayangkan. Pendapat tersebut didasarkan pada produksi listrik yang saat ini sebagian besar masih mengandalkan pembakaran energi fosil. Jadi pada dasarnya, sebelas dua belas alias adalah sama. Semakin banyak orang menggunakannya, semakin banyak pula konsumsi listrik dalam produksinya yang melibatkan pembakaran fosil.

Bahkan di banyak negara maju, sebagian besar energi listrik dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar termasuk batubara. Hanya sedikit yang mayoritas menggunakan tenaga nuklir dan air seperti di Norwegia, Prancis, Selandia Baru, dan Kanada.

Mobil Hidrogen : Alternatif Di Masa Depan

Beberapa orang berpikir bahwa masa depan otomotif sebenarnya ada di hidrogen. Tentu hal ini ditentang oleh sebagian kalangan lain, termasuk di dalamnya, Elon Musk. Salah satu alasannya adalah produksi energi dari hidrogen melepaskan karbon dioksida. Pastinya berbeda dengan mobil listrik yang “nol emisi”. Meski ya, proses pembuatan listrik masih mencemari.

Membandingkan mobil hidrogen versus mobil listrik sebenarnya sangat menarik. Kedua teknologi ini masih dalam pengembangan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Produsen juga tampaknya masih 'bingung' antara mengembangkan teknologi listrik atau hidrogen. Saat ini baru ada 4 mobil hidrogen yang sudah diproduksi dan dipasarkan. Toyota Mirai, Hyundai Nexo, Hyundai FCEV, dan Honda Clarity.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mobil listrik tidak sepenuhnya 'hijau' karena proses produksi listriknya masih melibatkan banyak fosil. Ini berbeda dengan mobil hidrogen. Mobil ini menghasilkan listriknya sendiri. Alias ​​tidak disimpan.

Mengapa, mobil hidrogen juga menggunakan listrik? Ya, mobil hidrogen digerakkan oleh listrik, seperti mobil listrik. Bedanya, listrik tidak dihemat, melainkan berasal dari reaksi kimia antara gas hidrogen dari tangki dengan oksigen dari udara. Reaksi ini terjadi pada sel bahan bakar yang menghasilkan listrik yang kemudian menggerakkan motor listrik.

Ingin tahu sisa limbah dari reaksinya? Air! Bahkan air ini bisa diminum! Sudah banyak video orang minum air sisa dari mobil hidrogen dan tidak apa-apa.

Kelebihan lain dari mobil hidrogen adalah pengisian bahan bakarnya sama dengan mobil bensin. Hanya 5 menit. Ini tentunya jauh berbeda dengan mobil listrik yang membutuhkan pengisian daya berjam-jam. Tesla 'supercharger' mengisi 30 menit itupun membutuhkan perangkat khusus dan pengisian tidak optimal (hanya 80%). Bayangkan berapa tempat uang tunai mobil (SPBU versi listrik).

Ini bukan hanya waktu pengisian cepat. Mobil hidrogen juga memimpin dalam hal jarak tempuh, mengungguli mobil bertenaga listrik dan mobil bensin. Satu tangki bisa menempuh 600 km! Luar biasa!

Apakah Anda penggemar kecepatan? Bikin santai aja. Seperti halnya mobil listrik, mobil hidrogen juga cukup mumpuni dalam hal tenaga dan kecepatan. Toyota Mirai memiliki tenaga 152 hp, Hyundai Nexo 163 hp, dan Honda Clarity 130 hp. Tidak buruk. Perlu diketahui mobil ini bukanlah mobil performa seperti Tesla atau Rimac. Selain itu, teknologi hidrogen yang saat ini sedang digarap tidak seketat tren perkembangan mobil listrik. Begitu tren naik, mungkin ada mobil hidrogen hypercar nanti. [yat/asl/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
mobil listrik,
#
mobil mesin bensi,
#
mobil hybrid,
#
mobil mesin hidrogen,
#
hypercar