SEP 15, 2023@19:00 WIB | 382 Views
Indonesia dilaporkan telah meminta produsen mobil China, Geely untuk membantu membangun mobil listrik dalam negeri pada tahun 2025 atau 2026, dan merek tersebut diduga menyetujui permintaan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Senior Indonesia Luhut Pandjaitan, yang mengawasi regulasi sumber daya alam dan investasi, dalam sebuah seminar awal pekan ini.
"Saya sudah menawarkan kepada Geely, mau bikin mobil di Indonesia tapi jadi merek Indonesia dan riset di Indonesia? Mereka menjawab ya," katanya.
Ia menambahkan, tawaran tersebut akan dikemas dengan Indonesia yang memasok bijih nikel untuk memproduksi baterai kendaraan listrik (EV), namun penelitiannya harus dipimpin oleh Indonesia, seperti yang dilaporkan Reuters. Namun Geely belum menanggapi permintaan mengenai masalah ini, ungkap kantor berita tersebut.
Model yang potensial untuk pasar adalah Geely Panda Mini, mobil dengan empat tempat duduk dengan hanya dua pintu dan ukuran kecil yang bisa menandingi Wuling Air. Mengenai tawaran yang dilakukan oleh Indonesia, hal ini terjadi menyusul berita bulan lalu bahwa produsen mobil tersebut diduga telah membatalkan rencana produksi kendaraan listrik di Thailand dan ingin mengalihkan fokusnya ke Malaysia.
Indonesia telah mencoba merayu para produsen mobil untuk berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik, dengan menawarkan akses terhadap cadangan nikel yang kaya, yang merupakan komponen utama baterai kendaraan listrik. Namun sejauh ini keberhasilannya beragam.
Bulan lalu, Hozon New Energy Automobile dari Tiongkok dan Mitsubishi Motors dari Jepang mengisyaratkan komitmen investasi mereka dalam produksi kendaraan listrik di Indonesia, namun upaya pemerintah untuk memenangkan investasi dari produsen mobil seperti Tesla dan BYD belum terwujud. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber
