MENU
icon label
image label
blacklogo

Honda Super Cub, Besutan Rizaldi dari Barang Bekas

APR 27, 2018@15:30 WIB | 1,419 Views

Selain menyuguhkan kendaraan roda dua maupun roda empat yang baru, di Indonesia International Motor Show (IIMS 2018) ini ternyata juga menampilkan motor custom atau motor modifikasi yang ternyata tak kalah menarik. Sepeda motor custom ini bukan buatan luar negeri, melainkan buatan dari hasil kreatifitas anak muda Indonesia.

(Rizaldi, pemilik Honda Super Cub custom)

Adalah Honda Super CUB milik Rizaldi Parani. Motor bergaya café racer ini juga ikut mejeng di pameran IIMS 2018. Rizaldi mengatakan awal ketertarikannya memodifikasi sepeda motor adalah karena hobi pribadi dan juga mendapatkan inspirasi dari modifikator terkenal, Max Hazen. Dirinya mengatakan Max Hazen mampu membuat motor slim dan memodifikasi hal-hal yang detail.

(Kalau anda sadar, sebenarnya masih terlihat basis dari Honda 70)

“Inspirasi saya dari Max Hazen, motor Royal Enfield Bullet 500nya dimodifikasi menjadi slim. Hazen dapat memadukan hal-hal yang natural seperti penggunaan kayu yang dibuat di sadelnya. Dari situ saya mencoba untuk membuat motor custom yang slim, yang tentunya penyaluran hobi juga,” katanya.

(Kebanyakan bahan motor custom ini dari barang bekas yang masih layak pakai)

Rizaldi yang menyukai motor dengan desain slim tersebut kemudian menggunakan mesin Honda Supra 110cc sebagai mesin utamanya, dan memadukan rangka Honda 70 ke dalamnya.

“Semuanya asli custom, kecuali tromol sudah bawaan. Tangki dan headlamp cover semuanya custom dan tidak ada yang aftermarket.”

(Sudah sering tampil dan pernah mendapatkan juara di American Motorcycle Dealer)

Mengenai pengerjaannya, Rizaldi mengatakan untuk pengerjaan motor tersebut berkolaborasi dengan beberapa orang. Untuk rangka dan kaki-kaki motor, ia mempercayakannya ke bengkel langganannya di daerah Ciledug.

“Selain kaki-kaki dan rangkanya, sisanya kita kerjakan sendiri di garasi saya, bersama orang-orang saya,” kata Rizaldi.

(Hampir 100% semuanya custom)

Untuk dudukannya yang terbuat dari kayu, dosen salah satu universitas di Jakarta ini mengatakan bahwa ia menggunakan bahan dari sisa-sisa kayu jati, yang kemudian di press hingga beberapa kali. Pengerjaan bangku ini membutuhkan waktu kurang dari satu minggu.

(Hand grip sendiri dari paralon bekas yang dibalut sedikit karbon)

“Sebenarnya kita mau cari kayu jati gelonggongan, namun harganya mahal. Akhirnya kita datangi tukang kayu yang ada di Jakarta, dan kita minta sisa-sisa serutan kayunya. Dari situ kita press sehingga kelihatan urat-uratnya,” katanya.

Total pembuatan motor ini membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Keseluruhan bahan-bahan untuk motor custom ini kabarnya menggunakan hampir 100% barang-barang bekas, yang dipermak kembali. Seperti hand grip saja, dikatakan pria berkacamata ini hanya menggunakan paralon bekas yang ditambahkan sedikit karbon. Sementara untuk mono shocknya, dirinya hanya menggunakan troller bayi bekas. Untuk biaya dari body dan rangka saja, Rizaldi mengatakan hanya menggelontorkan biaya sebesar Rp 1 juta saja. Total biaya yang dibutuhkan juga tidak sampai Rp 15 juta.

(Rangka untuk mono shock ternyata diambil dari troli bayi)

“Asal barangnya belum berkarat dan masih bagus, kita gunakan. Karena ini seni, memang butuh kesabaran dan waktu yang lama untuk membuat hal yang detail,” katanya.

(Biaya pengerjaan tidak sampai Rp 15 juta)

Rizaldi juga mengutarakan hal yang lucu pada proses pembuatannya. Ia mengatakan bahwa, kompressor untuk pengerjaan motornya sengaja ia masukkan ke dalam mobilnya, dan ditutup rapat-rapat agar istri dan tetangganya tidak terganggu ketika pengerjaan motor customnya sedang berlangsung.

“Tidak sampai larut malam lah kita mengerjakannya. Selain itu, halaman tetangga yang luas ditambah tetangga saya yang sudah mengerti juga sudah membantu saya agar bisa mengerjakan motor kustom ini,” kata Rizaldi.[prm/timBX]
 

Tags :

#
autonews,
#
iims 2018,
#
custom,
#
modifikasi