F1: Renault Tidak Perlu Panik

Pertengahan musim dan flashback hasil yang diraihnya, Nico Hülkenberg mengatakan Renault seharusnya tidak perlu "kelabakan" atas penampilannya di Grand Prix Italia, karena tim tersebut tidak memiliki kecepatan di trek lurus dan minim keseimbangan pada mobilnya. Hülkenberg dan Renault tiba di Monza dengan hasil yang menggembirakan di pundak mereka, setelah berada di urutan keenam di Inggris dan Belgia, memberi dorongan kepercayaan diri kepada pebalap Jerman itu.

Namun, seperti yang diharapkan, baik Hülkenberg dan Jolyon Palmer terbelenggu oleh defisit kecepatan lurus mesin Renault mereka, sementara masalah Hülkenberg ditekankan oleh setting mobil yang tidak tepat. Setelah gagal bertarung meraih posisi 10 besar di babak kualifikasi atau balapan, Hülkenberg sudah move-on dan fokus pada babak berikutnya di Singapura, yang seharusnya lebih menguntungkan timnya.

"Sayangnya, kami tidak dapat mencetak poin, karena di balapan kami cukup kesulitan," kata Hülkenberg, yang finish di urutan 13 setelah dioverlap, dan Palmer DNF karena masalah transmisi. "Seperti yang telah kami antisipasi, kami kalah soal kecepatan maksimum, berarti kami tidak dapat bersaing dengan mobil di depan, saya juga berjuang dengan keseimbangan, jadi secara keseluruhan ini adalah balapan yang sulit. "Karenanya, saya rasa kita tidak perlu kelabakan soal performa, kita perlu melihat ke depan ke Singapura dan fokus pada Grand Prix berikutnya."

Direktur Pelaksana Renault Cyril Abiteboul juga berharap tim tersebut dapat kembali ke tingkat performa sebelum GP Italia pada balapan mendatang. "Kami sudah memprediksi balapan akan sulit," katanya. "Kami melakukan segalanya sesuai keinginan kami untuk membawa Nico ke posisi poin, [tapi] dengan kecepatan yang kami miliki, itu tidak mungkin; keseimbangan mobil tidak ada sepanjang akhir pekan.

"Kami berharap bahwa balapan yang akan datang akan lebih menggambarkan kekuatan kita." Sementara itu, pasca GP Italia, Hülkenberg selevel dengan Adrian Sutil masuk dalam daftar sepanjang masa untuk pebalap yang puasa podium sejak awal karir F1-nya, kedua pebalap tersebut telah mengambil bagian dalam 128 start. [bil/timBX]