JUN 17, 2017@08:00 WIB | 1,131 Views
Malaysia membuka opsi untuk bisa kembali menjadi tuan rumah dalam kalendar kejuaraan balap formula 1. Namun Malaysia memberikan syarat kepada Liberty Media untuk bisa mengembalikan balapan formula 1 lebih seru lagi.
Sebelumnya GP Malaysia menjadi balapan formula 1 untuk seri ke-19 dan terakhir digelar di negeri jiran tersebut. Tahun lalu, pemerintah Malaysia meminta promotor balapan untuk segera mengakhiri kontrak kerjasama dengan F1 satu tahun lebih awal dengan alasan tingginya biaya yang harus dikeluarkan dan minimnya pendapatan dari penjualan tiket.
Namun, ketika ditanya, Apakah Malaysia bisa kembali menggelar balapan formula 1, Dato' Razlan Razali, selaku kepala eksekutif Sirkuit Internasional Sepang, mengatakan "Tentu saja, sirkuit kami masih ada, Jika telah memenuhi kriteria, maka kami bisa kembali untuk menggelar balapan formula 1 disini. Kita lihat saja, apakah pemilik baru [Liberty] bisa mengangkat kembali keseruan balap F1 dan aspek balapannya."
"Bernie [Ecclestone] kehilangan sedikit kendali di FIA. Perubahan drastis regulasi pada 2014, kemunculan mesin V6, menjadi awal dari turunnya pamor F1. "Balapan menjadi membosankan, dan hal itu berpengaruh pada minat penonton, baik yang hadir langsung ke sirkuit atau melalui televisi. Mereka harus membuat balapan kembali berjalan menarik. "Kita lihat dulu apa solusi dari manajemen yang baru."
Meski harga tiket GP Malaysia menjadi yang paling murah di antara balapan-balapan F1 lainnya, Sepang tetap mengalami penurunan jumlah penonton. Pada balapan tahun lalu, hanya ada 45.000 orang hadir di sirkuit yang berkapasitas 120.000 kursi. [yus/timBX]
