DEC 07, 2017@08:00 WIB | 922 Views
Keputusan Marchionne menyeret nama Alfa Romeo ke ranah balap Formula 1 memicu pertanyaan. Bagaimana tidak, karena pada beberapa pekan lalu, dirinya justru mengancam Ferrari akan mundur dari Formula 1 dengan alasan masih satu grup dengan Alfa Romeo dari ajang pertempuran 'jet darat' tersebut. Banyak media yang menyebut bahwa, Presiden Ferrari, Sergio Marchionne, masih serius mempertimbangkan untuk keluar dari Formula 1 usai musim 2020.
Namun di tengah-tengah acara peluncuran kemitraan Alfa Romeo-Sauber, Marchionne bertemu dengan bos F1, Chase Carey. Ia kembali menegaskan bahwa ia masih khawatir dengan arah masa depan Formula 1 usai musim 2020 dan tetap mengancam keluar jika sama sekali tidak ada perubahan.
"Perbincangan antara kami berdua masih terus berlanjut. Masih ada waktu untuk menemukan titik temu dari masalah ini, " ucap Marchionne. "Tapi posisi kami masih jelas: kesepakatan yang telah kami buat bersama Sauber akan kedaluwarsa di tahun 2020, ini sebagai langkah jaga-jaga jika Ferrari sudah tidak lagi di F1 [usai tahun tersebut].
"Kemungkinan ini sungguh serius. Perbedaannya tidak kecil, tapi Chase dan saya sama-sama percaya bahwa kita harus menemukan titik temu demi kepentingan F1. "Pengembangan teknologi sungguh penting buat kami. Kami tidak bisa membangun mobil Formula 1 yang setara sampai-sampai mereka tidak bisa membedakannya dari sisi teknologi.
"Jantung Ferrari terletak pada pengembangan teknis. Jika itu tidak menjadi arah F1, maka Ferrari akan mencari ajang balap lain untuk menunjukkan kemampuan kami di lintasan. "Kami telah melipatgandakan usaha kami untuk menemukan solusi bersama Chase, tapi kami tidak akan meninggalkan tujuan kami dengan cara apapun."
Selain khawatir dengan konsep mesin yang lebih sederhana, Marchionne juga mengungkapkan keraguannya pada rencana pembatasan anggaran biaya di F1. Liberty Media berencana melakukan perbincangan dengan setiap tim untuk membahas konsep tersebut secara lebih rinci. Tapi Marchionne tidak yakin kebijakan tersebut akan berjalan efektif.
"Saya menjadi orang pertama yang ingin mengurangi pengeluaran, karena olahraga ini tidak ada batasnya," ungkap Marchionne. "Tapi mengelola pembatasan anggaran, itu adalah hal yang hampir mustahil.
"Sebagai contoh, kami memiliki beberapa staf yang bekerja di program GT dan terkadang mereka juga beroperasi dalam konteks Formula 1. Jadi hampir mustahil jika mereka [F1] ingin mengatur pengelolaan staf kami." [yus/timBX]