MENU
icon label
image label
blacklogo

Daimler Stop Produksi Mobil Pembakaran Internal di 2025

APR 23, 2019@16:00 WIB | 1,652 Views

CEO masa depan Mercedes-benz, Ola Källenius, ingin menjadikan Daimler sebagai perusahaan bebas CO2 pada tahun 2040. Langkah ini akan mempengaruhi tidak hanya kendaraan tetapi juga jaringan produksi, termasuk pemasok perusahaan tersebut. Walaupun ini akan memakan waktu, tujuan utamanya adalah untuk kendaraan, pabrik dan juga pemasok untuk mengemudi dan menghasilkan bebas CO2.

Transisi yang dibayangkan oleh CEO asal Swedia itu memerlukan biaya yang banyak, dan karenanya Källenius diperkirakan akan mengurangi karyawan, dalam jangka menengah mungkin 10.000 dari 298.700 saat ini. Namun, mercedes-benz masih berpikir abagaimana mewujudkan rencana tersebut dengan hal-hal yang lebih manusiawi.

Källenius akan menggantikan Dieter Zetsche sebagai CEO setelah hampir tiga belas tahun lamanya berada di puncak karirnya. Kisah di atas muncul sebagai keinginan perusahaan untuk mengarahkan pembuat mobil menuju produksi green car. Daimler saat ini sedang diselidiki oleh kantor kejaksaan umum Stuttgart dan otoritas AS untuk dugaan manipulasi emisi dari mesin diesel milik mereka. Dalam hal strategi e-mobilitas yang ada, Mercedes berencana untuk meluncurkan lebih dari sepuluh model listrik di berbagai segmen kendaraan pada tahun 2022 dan menghitung bahwa mobil listrik akan meningkatkan pendapatan 15% hingga 25% di tahun 2025. 

Selain itu, korporasi saat ini sedang mengubah jaringan produksi globalnya untuk memasukkan mobil listrik dan baterai. Selain itu, masa depan Smart yang tampaknya tidak pasti telah diselesaikan terakhir dengan Daimler memutuskan untuk memindahkan produksi mobil ini dalam usaha patungan dengan Geely di Cina.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
daimler,
#
mercedes-benz,
#
smart,
#
ola källenius,
#
dieter zetsche,
#
mobil listrik,
#
green car