MAR 25, 2021@09:00 WIB | 942 Views
The 24 Hours of Le Mans melihat minat baru dari pembuat mobil sebagai hasil dari peraturan baru yang menetapkan kelas-kelas baru. Bagi Bentley, itu tidak cukup. Merek yang sudah tidak asing lagi dengan Le Mans ini sempat terpancing untuk kembali bersaing, namun menurut CEO Adrian Hallmark, hanya akan diminati dalam kondisi tertentu.
“Saat ini tidak ada baterai yang dapat bekerja dengan kecepatan Formula 1 selama 24 jam, dan upaya untuk mendekati tujuan itu belum ada. Selain itu, kami juga belum melihat hidrogen sebagai cara yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan itu." kata Hallmark kepada Autocar baru-baru ini.
Akibatnya, ia belum akan kembali ke ras Prancis yang terkenal itu. “Begitu teknologi berada pada titik di mana ia dapat mencapai parameter tersebut menggunakan teknologi baterai-listrik, kami akan senang berada di sana, berjuang untuk kemenangan lagi,” kata Hallmark.
Seperti yang diungkapkan oleh CEO-nya, Bentley memiliki sejarah yang kaya di Le Mans, menang pada tahun 1924, 1927, 1928, dan 1930 sebelum menjadi salah satu dari dua tim yang mengalahkan Audi pada puncak kekuasaannya pada tahun 2003.
Ada sedikit kebangkitan kembali yang terjadi saat ini di balap ketahanan. Toyota, Alpine, Ferrari dan Glickenhaus telah mengkonfirmasi entri untuk kelas Hypercar, sementara Acura, Audi, dan Porsche semuanya telah menyatakan minatnya pada kelas Le Mans Daytona Hybrid.
Jadi, dengan ketertarikan Grup Volkswagen pada elektrifikasi, tidak mengherankan jika Bentley hanya tertarik pada balapan di seri listrik. [ibd/timBX]
