MENU
icon label
image label
blacklogo

Kunjungi 16 Restoran dan Cicipi Menu Andalan dalam 24 Jam di “City of Gold” (Bag. III)

AUG 02, 2020@08:00 WIB | 742 Views

Perjalanan 24 jam di “City of Gold” Tiffany Langston dimulai lagi di hari Minggu itu. Ada beberapa restoran lagi yang hendak dia kunjungi. Restoran yang pernah diulas oleh Jonathan Gold. Pagi itu, Tiffany merencanakan pergi ke Europane Bakery & Café yang terletak di pusat kota Pasadena. Menurut beberapa ulasan, tempat ini bagus untuk sarapan. Selain menu makanannya yang lezat, lokasinya nyaman, ditambah dengan attitude para pelayan yang ramah pula. Tentu saja ini adalah tempat makan gaya dan suasana khas Eropa.

“Sial, niatnya bangun pagi-pagi dan beranjak lebiah awal dari ini. Saya benar-benar ingin memiliki 12 jam (atau lebih) hari ini. Tempat pertama untuk saya kunjungi, Europane Bakery & Cafe, buka pukul 7. Mudah-mudahan, saya masih bisa menunaikannya.” Kata Tiffany dalam catatan perjalanannya. Sementara waktu menunjukkan pukul 10:03 pagi.

35 menit kemudian Tiffany tiba di lokasi setelah melintasi jalan raya yang cukup lancar. Tapi kota Pasadena tempat Europane berada benar-benar jauh dari penginapannya. Hari penuh makanan untuk Tiffany pun dimulai. “Saya akan memulai dengan chai latte.” Katanya.

Baca: Kunjungi 16 Restoran dan Cicipi Menu Andalan dalam 24 Jam di “City of Gold” (Bag. II)

Pukul 10:46, saat ia menunggu pesanan minumannya, ia baru sadar kalau ada dua lokasi Europane di jalan yang sama dengan nomor berbeda (345 E Coorado Blvd, Ste 101 dan 950 E Colorado Blvd, Ste 107), sementara posisi Tiffany tidak berada di lokasi seperti yang ditampilkan dalam film. Dalam cuaca cerah ia akan mengunjungi Europane yang satunya lagi dengan waktu 15 menit berjalan kaki. Pukul 11:07, sembari minum latte di jalan ia sudah butuh sesuatu untuk dimakan.

11:10, ia pesan twist keju Denmark. Sambil menuggu pesanan ia menyusun agenda selanjutnya. Satu kesalahan yang disadari ialah terlambat 30 menit. 20 menit kemudian, ia beranjak ke Restoran Chengdu Taste di Alhambra, sebuh restoran yang pernah diulas olah sang inspirator, Jonathan Gold. Tiffany masuk ke Restoran Sichuan terbaik di Loas Angeles untuk makan siang sesuai rekomendasi Gold dalam ulasannya yang terbit di Los Angeles Time.

“Makanan khas Sichuan memiliki rasa panas yang menggelitik lidah Anda. Saya nyaris larut dalam kenikmatan tanpa sadar telah menghabiskan setengah mangkuk makanan yang begitu gurihnya.”

Memasuki pukul 12:13 siang, ia membayar bill lalu beranjak meninggalkan restoran Chendu Taste menuju Restoran berikutnya, Guerilla Tacos. Tak seperti di Chendu yang tidak cukup ramai ketia Tiffany masuk, di Guerilla Tacus setiap meja sudah penuh dan sekitar 10 orang sedang dalam antrian. “Mestinya saya tidak perlu memesan semua menu mei, tapi saya tak bisa menahan diri. Tidak boleh tidak saya harus lebih cepat memakannya, kecuali saya akan melewatkan beberapa restoran tersisa dalam daftar.” Kata Tiffany pada jam 12:20.

Tigabelas menit kemudian, ia sigap memesannya ketika ada slot kosong dan ia mendapat tempat di bar. Memasukin pukul 12:46, pesanan sweet potato taco dan pineapple passion fruit juice tersedia di mejanya. Paket makan siang yang semburna. Pukul 13:05 ia pergi ke Grand Central Market. Dalam waktu 16 menit ia tiba di sana dan sedang ramai pengunjung. Sejenak ia melakukan semacam survei.

Baca: Kunjungi 16 Restoran dan Cicipi Menu Andalan dalam 24 Jam di “City of Gold” (Bag. I)

Pukul 13:39 ia memilih dua sendok McConnell's Fine Ice Cream, satu krim manis dan satu churros con leche, di atas gula cone. 26 menit berlalu, ia pergi ke Mexicali, karena tutupnya jam empat sore, sementara Jitlada tutup jam tiga sore. Maka dia datang ke Jitlada dulu. Jam 14:19 saya pesan full item pad woon sen di Jitlada. Setelah pesanan datang, ia langsung merasa bersalah, karena dia sudah cukup kenyang. Mestinya di pesan makanan pembuka atau setidaknya makanan dengan porsi kecil. Sejumlah menu ia pesan untuk dicicipi dan telah berhasil membuat daftar lima pad woon sen teratas. 

Di titik waktu 14:53 ia siap-siap beranjak dari Jitlada. Makanan yang tersisa karena memang banyak terpaksa ia bungkus, moment pertama kali selama hidupnya. Segera ia meluncur ke Mexicali Taco & Co.  sebelum tutup. Pukul 15:24 ia tiba di lokasi yang dia menjadi satu-satunya pelanggan sore itu. Pelayanan cepat dan ramah. Ia menyantap cheese quesadilla dan beberapa horchata.

Pukul 15:51 ia meluncur ke Attari Sandwich Shop untuk menghemat beberapa dolar. Karena masih banyak menu yang mesti dicicipi, ia mesti menghitung sisa anggaran. 37 menit kemudia ia mengambil jeda untuk pidah dari satu restoran ke restoran lain, ia memilih jalan-jalan Westwood dan melihat-lihat situs. “Saya berharap saya punya waktu untuk berbelanja, karena ada banyak toko di daerah ini.”

Seleng beberapa menit ia melihat-lihat menu dan memesan saffron rice pudding. Ini duduk-duduk di halaman menikmati pesanannya sembari menikmati cuaca cerah LA. Waktu sudah berada di titik 17:27, beberapa tempat dalam daftar masih ada untuk ia kunjungi.

Baru pada pukul 17:54 ia pergi ke Meals by Genet tanpa reservasi. Ia merasa konyol. Semua meja dipesan hingga 8, tetapi pelayan dengan ramah menawarkan untuk melihat apakah Genet akan mempersilahkannya pergi. Pelayan datang lagi dan mengatakan satu-satunya yang bisa dilakukan Genet saat ini adalah vegetarian combo, dengan senang hati ia menerimanya. 21 Menit kemudian (18:15) ia sudah mendapatkan makanan. Ia berbipikir untuk pergi ke tempat dalam daftar yang tersisa. Tapi kalau ia tak makan di Genet rasanya tidak adil. Lalu balik ke hotel kemudian menikmati makan malam lezat hidangan Genet spesial untuknya. Tikil gomen (kol dan wortel) sangat menyenangkan, dan injera mungkin adalah yang terbaik yang pernah ia rasakan.” Saya tidak sabar untuk kembali dan mencoba doro wat yang digembar-gemborkan Gold.”

“Saya masih punya waktu untuk mencapai setidaknya satu tempat lagi dalam daftar, tetapi saya tidak bisa makan lagi. Selain Trois Mec, saya belum pernah ke Earle's on Crenshaw, Kiriko Sushi atau Mariscos Jalisco. Tapi sudah waktunya untuk mengibarkan bendera putih.” Ujarnya pada pukul 19:01 malam.

Tiffany sempat berpikir dia akan kecewa lantaran belum berhasil mengunjungi semua restoran dalam daftar, namun ia sadar telah melewati perjalanan yang tidak menyedihkan sama sekali. Bahkan ia puas melakukan napak tilas di restoran-restoran ulasan Jonathan Gold. [asl/timBX]

Tags :

#
city of gold,
#
restoran recomended,
#
jonathan gold,
#
restoran terbaik