MENU
icon label
image label
blacklogo

Abie Abdillah, Studio Hiji

OCT 10, 2016@14:51 WIB | 7,200 Views

Furnitur berbahan dasar rotan sudah pasti menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda mengenai furnitur berbahan dasar rotan ini? Pasti sebuah furnitur yang kuno dan menjemukan. Mulai sekarang, buang jauh-jauh pikiran Anda tersebut karena Studio Hiji hadir dengan furnitur berbahan dasar rotan yang lebih segar dan modern.

Berdiri sejak tahun 2014, sebuah bisnis furnitur milik Abie Abdillah tersebut setidaknya sudah membawa harum nama Indonesia. Bagaimana tidak, desain-desain garapan pria yang berdomisili di Serpong ini sudah sering melanglang buana di pameran-pameran internasional. Tak tanggung-tanggung, salah satu desainnya bahkan pernah dipakai oleh brand asal Italia yang telah menelurkan banyak desainer kenamaan di dunia.

Dengan segudang prestasi yang telah dikantonginya ini, Abie pun semakin percaya diri untuk terus merintis dan mengembangkan usahanya agar lebih dikenal dan dihargai masyarakat. Ia sudah memiliki minat terhadap rotan sejak menduduki bangku kuliah. Abie juga berkeinginan untuk mengubah pola pikir buruk masyarakat terhadap rotan melalui Studio Hiji-nya ini.

Memang benar, banyak desainer yang belum menyadari potensi rotan. Bahan baku rotan dengan kualitas tertinggi ini sekitar 80 hingga 90 persennya berasal dari hutan Indonesia. Pemerintah sendiri sebenarnya sudah cukup mendukung karena menginginkan rotan menjadi komoditi bernilai tambah yang tinggi. Namun sayang, industri rotan di Indonesia masih mengalami pasang surut karena kurangnya minat masyarakat terhadap rotan.

Rotan, menurut Abie adalah bahan baku yang ramah lingkungan. Dalam proses pengolahannya, rotan tidak memerlukan banyak energi besar yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Namun sekali lagi, teknik pengolahan yang seringkali dilakukan dengan "sembarangan" menghasilkan kualitas buruk dan menjadikan rotan dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Studio Hiji sendiri datang untuk menumpas segala citra buruk terhadap rotan. Abie mulai mengenalkan produk rotan yang berbeda dari yang lain. Keterlibatan Abie pada pusat inovasi rotan nasional dan event-event kelas dunia menambah nilai terhadap produk rotan yang dihasilkan Studio Hiji.

Kualitas, detail dan pemahaman akan karakter material rotan yang dimiliki Abie membedakan produk-produknya dengan produk lain. Desain-desain yang kontemporer menjadi nilai tambah bagi Abie untuk memasarkan produknya. Abie sendiri memilih bahan dasar rotan dari Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan karena kualitasnya yang paling tinggi.

Untuk proses produksinya sendiri, Abie memilih langkah pertama dengan mendesain produk rotan yang akan diolahnya, dari mulai sketching, menyiapkan detail gambar, rendering lalu menyiapkan materi untuk produksi. Ketika masuk ke pabrik, Abie melakukan tahap pembahanan rotan, kemudian rotan di-steaming atau diuapkan agar lebih lentur ketika hendak dilengkungkan. Kemudian beralih pada pembuatan komponen-komponen yang dilanjutkan dengan perakitan, pengujian baik itu struktur, konstruksi dan kenyamanannya, dan apabila dirasa sudah maksimal, maka sampai pada tahap finishing.

Abie juga membeberkan rahasia agar Studio Hiji tetap eksis di mata konsumennya. "Jangan pernah terlalu mudah merasa puas dengan apa yang sudah kita raih. Karena apabila kepuasan itu terlalu cepat didapat, maka kita akan malas untuk lebih mengembangkan diri dan potensi. Selain itu, belajar dari kekurangan juga menjadi faktor penting untuk meraih kesuksesan. Terus berupaya untuk menjadi yang terdepan di antara banyaknya saingan dengan terus mengeluarkan terobosan baru agar tetap berbeda dari yang lain," tutur Abie.

Setiap orang tentunya memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa itu kreatif dan inovatif, begitu juga dengan Abie, "Harus berpikir beda. Harus bisa berpikir secara multidimensi jadi nggak hanya satu arah, dan ketika mempunyai satu gagasan, jangan hanya puas dari segi idenya saja namun juga harus merealisasikan gagasan tersebut," ujar pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.  [Clo/timBX]

Tags :

#
abie abdillah,
#
black icon,
#
studio hiji