JUN 08, 2022@20:00 WIB | 1,181 Views
Eve, startup yang didukung Embraer, telah menjalin kerja sama dengan Falcon Aviation Services untuk meluncurkan maskapai penerbangan eVTOL di Dubai pada tahun 2026.
Falcon Aviation bukan satu-satunya perusahaan yang telah menyatakan minat pada proyek-proyek Eve. Ada semakin banyak operator dari berbagai penjuru dunia yang ingin mengintegrasikan taksi terbang ke dalam armada mereka, termasuk Helisul Aviation di Brasil, Nautilus Aviation di Australia, dan Republic Airways di Amerika Serikat.
Eve juga berkolaborasi dengan beberapa "pemain" terbesar di industri ini, seperti Rolls-Royce dan Thales. Baru-baru ini, telah bergabung dengan Porsche untuk mempercepat ekosistem Urban Air Mobility (UAM).
Sekarang, startup yang didukung Embraer ini bertaruh di Dubai, yang merupakan salah satu pusat penerbangan internasional terbesar. Pada bulan April, Eve bekerja sama dengan Falcon, operator layanan penerbangan bisnis yang berbasis di UEA di Wilayah MENA, untuk menempatkan eVTOL-nya di langit Dubai.
Eve dan Falcon akan berkolaborasi dengan "pemangku kepentingan dan otoritas lokal" untuk membantu UEA memperluas ekosistem UAM-nya. Mulai 2026, Dubai diharapkan bisa menyambut 35 unit taksi udara. Kedua perusahaan juga berencana untuk meluncurkan penerbangan wisata eVTOL pertama di dunia dari Atlantis, The Palm.
"Kami sangat senang bermitra dengan Falcon dan memiliki peluang besar untuk memungkinkan mobilitas perkotaan masa depan di Uni Emirat Arab dan meluncurkan penerbangan eVTOL di Dubai. Ini adalah tantangan besar bagi kedua perusahaan untuk masuk ke pasar mobilitas udara perkotaan," kata Andre Stein selaku co-CEO Eve.
Adapun detail eVTOL Eve sendiri masih dirahasiakan. Namun yang pasti taksi udara yang dimaksud akan menggunakan tenaga listrik dan desainnya akan fokus untuk menawarkan kenyamanan terbaik kepada penumpang. Selain itu, taksi udara yang dimaksud nantinya akan memiliki tingkat kebisingan yang rendah. [dhe/era/timBX] berbagai sumber.