SEP 13, 2019@21:00 WIB | 579 Views
Valtteri Bottas menegaskan bahwa dia tidak akan menyerah dalam perebutan gelar juara dunia Formula 1 sampai secara matematis mustahil baginya untuk untuk menang. Ia akan tetap berusaha keras meskipun ada jarak poin cukup besar dengan Lewis Hamilton.
Setelah hasil positif di putaran Belgia dan Italia, masing-masing mengambil tempat ke-2 dan ke-3, poin Hamilton masih bisa dikejar karena gagal menang di Monza.
Dengan sekarang selisih 63 poin dan hanya tujuh putaran tersisa pada 2019, Hamilton terlihat unggul untuk meraih gelar dunia keenam F1 dan hal itu diakui oleh Bottas.
Tetapi pembalap asal Finlandia itu tetap memperjuangkan kejuaraan dunia F1 karena masih ada banyak kemungkinan meskipun mengakui ia membutuhkan usaha sangat keras untuk mengalahkan Hamilton di klasemen.
"Ya, tidak ada gunanya menyerah ketika masih ada statistik untuk mengatakan segalanya mungkin," kata Bottas. "Jelas itu merupakan situasi sulit jika Anda realistis dengan cara kerja Lewis dan konsistensi yang dimilikinya. Tapi jelas Anda tidak pernah tahu seperti apa akhir sebenarnya.”
"Ini adalah Formula 1, kami telah melihat banyak hal gila terjadi sehingga tidak ada gunanya menyerah.”
“Saya hanya fokus sebagai individu, kinerja terbaik yang saya bisa tunjukkan dan bagi kami sebagai tim untuk menjaga perbaikan itu, kami melakukan segalanya bersama dan pada akhir tahun kami akan melihat, tetapi tidak ada gunanya menyerah.”
"Saya pikir kami sudah mencoba semua yang kami bisa di (Grand Prix) Italia dan rasanya kami sudah semaksimal mungkin menerapkan strategi, tetapi itu tidak cukup.”
"Olahraga ini menuntut banyak hal dalam diri, fisik dan juga pemikiran. Mungkin dari luar, ini seperti mengemudikan mobil biasa tapi dasarnya adalah lebih rumit.”
”Secara tim, saya pribadi juga profesional untuk tujuan tim, tapi mereka tahu bahwa saya selalu ingin memenangkan sesuatu, dan mungkin musim ini jadi kesempatan terbaik.”
Di Monza, Bottas finis di depan Hamilton untuk pertama kalinya sejak Grand Prix Austria dan secara keseluruhan, dia hanya mampu finish 3 kali di depan rekan setimnya dari 14 putaran F1 sepanjang musim ini.[ade/hsn/timBX]
