OCT 31, 2025@12:35 WIB | 171 Views
Ketika BYD mengungkapkan ambisinya untuk menguasai pasar kendaraan listrik di Jepang, banyak yang meragukannya. Ambisi itu dianggap langkah bunuh diri, mengingat Jepang merupakan salah satu kiblat otomotif dunia dengan merek ternama seperti Honda, Toyota, dan Suzuki.
Namun tingkat ke-pede-an BYD sudah menjulang tinggi, berkat raihan penjualan apik selama 2024, sehingga mereka mulai menjalankan ambisi itu. Menariknya, perusahaan memakai pendekatan yang unik untuk menjual EV-nya di sana.
Ya, mereka menggunakan pendekatan lokal. Ini terbukti ketika BYD merilis mobil kei car khusus hanya untuk pasar Jepang, Racco.
Tidak berhenti di Racco, BYD juga meluncurkan truk listrik T35 di ajang Japan Mobility Show 2025. Truk listrik ini juga menandai secara resmi perusahaan memasuki pasar kendaraan komersial Jepang.
Mungkin banyak yang bertanya, ‘kendaraan komersial?’ atau ‘seberapa signifikan berbedanya dengan armada kendaraan listrik lainnya?
Ini sangat berbeda, karena BYD berencana membuatnya menjadi kendaraan sauna berjalan lengkap dengan kabin sauna portabel yang diangkut dibak belakang.
Kehadiran sauna portabel tersebut sekaligus untuk menunjukkan fitur keunggulannya, yakni kemampuan Vehicle-to-Load (V2L) dengan daya hingga 10 kW.
Jadi, truk ini dapat berfungsi sebagai sumber daya bergerak dan fungsionalitas ini ditampilkan dengan hadirnya sauna portabel yang membutuhkan tenaga untuk memanaskan air.
Sorotan lainnya adala T35 telah memakai Baterai Blade LFP BYD yang menggabungkan desain Cell-to-Chassis (CTC). Artinya baterai akan terintegrasi dengan sasis kendaraan agar kendaraan lebih stabil dan aman.
T35 diklaim memiliki jangkauan WLTC 250 km dalam sekali pengisian daya. Truk listrik ini ditenagai motor listrik di bagian belakang dengan daya maksimum 201 hp dan torsi puncak 340 Nm.
T35 juga dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS), termasuk Peringatan Tabrakan Depan (FCW), Kontrol Jelajah Adaptif (ACC), dan Peringatan Keberangkatan Jalur (LDW).
Interiornya dilengkapi layar sentuh 12,8 inci dengan kemampuan pengenalan suara, serta kursi pengemudi berventilasi dengan fungsi pemanas dan pengisian daya nirkabel.
Sangat menarik melihat pendekatan marketing BYD di Jepang yang mencoba ‘penetrasi’ langsung ke nilai-nilai budaya masyarakat di sana. Pertama Kei Car yang sudah familiar dan kini adalah budaya ‘onsen’.
Apakah strategi marketing BYD berhasil? Masih terlalu dini menilainya, tapi kami lebih memikirkan sisi teknis bagaimana truk sauna ini beroperasi di sana.
Pertanyaannya: berapa banyak orang yang ingin ber-sauna ria di dalam truk, lalu apakah truk akan berjalan atau tidak, dan kalaupun terparkir (di daerah ramai seperti Shibuya atau Shinjuku) bagaimana proses keluar masuk pelanggan.
Namun, setidaknya kita harus angkat topi setinggi-tingginya untuk BYD karena ini menunjukkan mereka telah melakukan riset pasar yang sangat mendalam di Jepang. [wic/timBX]
