Tinggalkan Pakem Modifikasi, BMW M3 Ini Rela Usung Gaya Ekstrim JDM

Tom Nguyen, manajer penjualan Speed ​​Image USA, sebuah toko yang berlokasi di Bay Area, California Utara. Soal modifikasi mobil dirinya mengkhususkan diri di aliran JDM. Pengetahuan Tom cukup dibilang master, dalam membedakan satu atau dua terkait kualitas tinggi dan gaya yang berbeda dari produsen suku cadang Jepang. 

Namun, challenge yang kemudian datang untuk Tom adalah saat membuat mobil modifikasi untuk display tokonya. Ia  mungkin akan memilih sesuatu seperti GT-R, 370Z, STI, atau 86 untuk dimodfikasi. Namun, kenyataannya malah cukup jauh, bagaimana sebuah BMW M3 besutan 18 di desain cukup mengesankan dengan gaya Jepang.

Mengapa BMW M3? Itu karena Tom telah menjadi penggemar BMW sejak masa remajanya, dan minat tersebut benar-benar mencuat pada tahun 2011 ketika ia melihat E92 M3 dari toko lain yang menggunakan TE37s. 

Hal itu yang membuat Tom, merasa cukup pantas menjadikan BMW bagian dari JDM meski itu milik agama penggemar european car.Tiba waktunya, dia didekati oleh Mackin Industries untuk membangun mobil untuk booth RAYS di 2018 SEMA Show. Dia mengambil M3 mimpinya, dan sisanya sejarah yang nyata dalam pergulatan kiblat modifikasi.

Foto-foto ini menjelaskan bahwan cukup banyak bagian aerodinamika yang terbuat dari  serat karbon,  cukup presisi dari desain 3D, diwakili brand Varis, dan Voltex pada bagian luarnya. Seperti sebuah kelas GT3 yang sedang bertarung di sirkuit Jepang.

Meski itu hanya sebatas kepantasan dari mobil pelenggap stan RAYS, tidak mengherankan bila velg yang digunakan pun cukup terbaru, Volk Racing TE037 6061s dan tentunya lebih ringan. Dengan finishing Blast Bronze, velg 19 inci tersebut dikawinkan dengan ban Toyo R888R. Membingkai depan dan belakang rem Brembo GT-R dan terletak dekat dengan fender, berkat penggunaan coilover Moton, Tom  dengan M3 benar-benar meningkatkan garis agresif dan menggambarkan ultimate driving machine.

Sekali lagi ini bukan sebuah pelecehan ya Black Pals. Mobil ini didesain di Amerika Serikat, dan bukan di Indonesia. Sektor interiornya berbalut brand JDM. Kombinasi warna trim warna merah dan hitam dan kemewahan dengan karbon kevlar  khas pembangun Eropa. Tom menggunakan jok Bride Jepang, tipe Edirb.

Penghapusan jok belakang, dan diganti dengan rollbar berfinishing karbon khusus sesuai dengan panel pintu karbon. Sementara emblem BMW M Performance, dibalut Alcantara dan karbon yang saling terkait. Interior selesai dengan rollbar Studio RSR, yang berarti tidak ada penumpang belakang, tetapi itu gambaran kiblat baru arah modifikasi untuk mencocokkan dengan ketangguhan mobil.

Akhirnya, kolaborasi kulture Jepang dan Eropa teramu cukup apik di Fremont, USA. Tom Nguyen mencoba out of the box, dan itu menjadi perhatian masyarakat Amerika Serikat saat berbondong-bondong menghadiri SEMA 2018 lalu. Dua kutub modifikasi yang menyatu, dan akulturasi itu berhasil tentunya. [Ahs/timBX]