NOV 21, 2016@16:00 WIB | 859 Views
Peraturan emisi yang semakin ketat berujung kepada trend downsizing mesin dan menghilangkan beberapa varian mesin naturally aspirated yang beredar di pasaran, merek premium juga terkena imbas dari trend ini. Mercedes-Benz dengan divisi AMG merupakan salah satu pabrikan premium yang terkena dampaknya. Mercedes telah menghapus mesin 6.2 liter V8, dan menggantikannya dengan mesin lebih kecil dengan dua turbochargers. Mesin V12-nya ditawarkan dengan turbo ganda, namun keberadaannya juga terancam.
Mobil bermesin V12 tidak diperuntukkan untuk mencapai penjualan sebanyak mungkin, tapi beberapa pabrikan masih menjualnya karena terdapat niche market untuk mesin tersebut. Untuk menghadapi hal tersebut, Mercedes bisa saja menggunakan 48V mild-hybrid system yang akan diluncurkan bersamaan dengan mesin 6-silinder segaris terbarunya. Sistem ini menggantikan alternator & starters, sekaligus memberikan dorongan ekstra.
Sistem hybrid ini tidak dapat bekerja sendirian, oleh karena itu model mendatang mengadopsi sistem mild hybrid. Sistem ini bisa menjadi kunci bagi Mercedes untuk tetap mempertahankan varian V12 daripada mengecilkan kapasitasnya. Seperti diberitakan autoevolution, sistem tersebut dapat menyimpan energy saat melakukan pengereman, menyalakan mesin juga lebih mudah. Dengan mengadopsi sistem tersebut, mesin akan mengurangi emisi CO2 berkat fitur cylinder deactivation system.[aag/timBX]
