MENU
icon label
image label
blacklogo

Mercedes-Benz G-Class Move On ke Mekanikal Elektrik?

MAR 10, 2020@17:00 WIB | 832 Views

Era disrupsi berlaku pula di dunia otomotif. Kabar baru, bagi pecinta mobil lintas alam atau Geländewagen garapan Mercedes-Benz. Perusahaan siap menyuguhi versi listrik dalam beberapa tahun mendatang. G-Class yang jadi model papan atas dijanjikan bertransformasi menyesuaikan tren pasar dan mengetatnya regulasi gas buang. Hal ini ditegaskan langsung CEO Mercedes-Benz Cars and Daimler AG Chairman, Ola Källenius.

"G-Wagen menerobos semua segmen dan melampaui logika industri mobil. Seperti itulah pandangan perusahaan. Semua orang menyukai mobil ini. Kami telah memecahkan rekor penjualan G-Class anyar tahun lalu ketika kami meluncurkan mobil yang sepenuhnya diperbarui," beber Ola Källenius.

Info itu sebelumnya sebatas wacana. Namun sekarang G-Class niremisi benar-benar segera terjadi. Bahkan dirinya menyatakan model konsep untuk versi EV tengah berjalan dengan baik dan sesuai rencana. "Ya, G-Class bakal menjadi mobil listrik. Kami telah memulai pengerjaan konsep untuk model ini. Jadi dalam beberapa tahun mendatang, Anda dapat menggunakan mobil listrik seperti G-Class juga," imbuh dia, seperti dilansir situs Caradvice.

Sepak terjang model ini tak semulus yang mungkin Anda pikirkan. Awalnya G-Class dirilis pada 1979 dan beberapa waktu berselang, ia diisukan segera setop produksi. Namun tidak dewasa ini. Bisa dilihat, dalam beberapa tahun terakhir sang kendaraan tualang berhasil memberi pertumbuhan penjualan. Bahkan bertentangan dengan tren global. Pada 2019 misalnya, pemasaran global G-Class meningkat lebih dari 60 persen. Sedikitnya 34.912 kendaraan dikirim ke konsumen. Torehan itu melebihi rekor 2017 yang cuma 13.000 unit.

Pada 2019 produk Mercedes-Benz yang banyak terjual ialah model SUV. Model terlaris dipimpin oleh penjualan GLC dan GLE baru. "Kami telah membuat keputusan yang sangat jelas. Perusahaan mulai fokus menggunakan penggerak bebas CO2. Sekarang ini kami hanya berbicara soal seberapa cepat bisa sampai di sana, teknologi, dampak ekonomi dari ini. Termasuk peningkatan elektrifikasi pada jajaran kendaraan Mercedes. Juga, penerapan model plug-in hybrid dan sistem 48 volt ke semua lini SUV kami," imbuhnya

Hingga saat ini belum ada nama untuk G elektrik. Tapi anggap saja sebagai EQG untuk saat ini. Dan ia bukan G-Class pertama berkonfigurasi listrik. Yang pasti, membenamkan mekanikal elektrik jadi tantangan tinggi. Mengingat G-Class reguler memiliki bobot rata-rata hampir 2,5 ton. Harapanya EQG memiliki berat lebih ringan, menggunakan bahan khusus dan baterai enteng.

Jujur, ia bukanlah model elektrifikasi pertama. Pada 2017, Kreisel Electric membangun G-Wagon berpijak pada G 350 d klasik. Mereka lalu memasang baterai 80 kWh di bawah kap. Aliran listrik diubah menjadi energi kinetik melalui sepasang motor listrik. Hasilnya lontaran daya 483 hp (360 kW) dan melesat dari 0-100 km/jam dalam tempo 5,6 detik. Mobil menawarkan jangkauan 299 km dengan muatan penuh serta mendukung pengisian DC hingga 150 kW.

Acapkali motor elektrik membuncahkan torsi besar. Andai penggerak itu dipasang di tiap roda, untuk mendapatkan momentum bukan barang sukar bagi EQG. Lazimnya mobil listrik, penyaluran langsung ke ban atau model direct drive sangat menguntungkan. Sambungan antargigi sudah ditanggalkan, sehingga lebih kecil energi terbuang dan limpahan daya tersedia kapanpun.

Lalu urusan rancang bangun. Diprediksi kuat model elektrik memiliki paras ikonik serupa. Bahasa desain terpahat senantiasa abadi. Lihat saja evolusi G-Class dari tahun ke tahun. Perawakannya tetap tegak, bodi mengotak dan tarikan garis lancip di tiap sudut. Model anyar diharap tetap begitu, bukan berubah, lantas dianggap model lain oleh khalayak. Jadi, sangat  ditunggu kedatangannya.[Mqd/Hsn/timBX]

Tags :

#
mercedes,
#
mercedes benz,
#
mercedes benz g-class,
#
geländewagen