MENU
icon label
image label
blacklogo

Menggali Sejarah SUV Kenamaan Toyota [Part 1]

FEB 18, 2021@10:29 WIB | 586 Views

Saat ini Sport Utility Vehicle (SUV) menjadi salah satu jenis kendaraan favorit di Indonesia. TAM salah satu APM di Indonesia menghadirkan kendaraan SUV mulai dari Toyota Rush di segmen Medium SUV, Toyota Fortuner di segmen High SUV, hingga SUV premium perkotaan yang tangguh yaitu Toyota Land Cruiser (TLC). Toyota Land Cruiser (TLC) adalah model pertama SUV Toyota di tahun 1951. Heavy duty vehicle yang awalnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemerintah Jepang, menjelma menjadi sosok SUV yang melegenda.

Sejak generasi pertama TLC yaitu Toyota BJ di tahun 1951, penjualan global TLC sanggup melampaui 10 juta unit sampai dengan tahun 2019 dengan 3 negara yang menjadi production base yakni Jepang, Portugal, dan Kenya. TLC sendiri dijual di 170 negara di seluruh dunia dengan penjualan terbesar di kawasan Timur Tengah. Di tahun 2021 ini TLC genap berusia 70 tahun. Sebagai pengingat rekam jejaknya, berikut kisah TLC dari generasi ke generasi.

Toyota BJ

Jepang yang baru pulih dari perang dunia ke-2 butuh kendaraan heavy duty guna masuk ke pelosok wilayah untuk membangun kembali negaranya. Toyota mendemonstrasikan sebuah mobil kecil berkemampuan tinggi yang dikenal sebagai Toyota BJ yang diambil dari kode mesin Seri-B dan Jeep.

Sasis memakai punya truk ringan SB dan mengandalkan mesin bensin 3.400 cc 6-silinder yang menghasilkan tenaga 85 PS pada 3.200 rpm. Meski akhirnya tidak dipakai oleh pemerintah Jepang, Toyota tetap mengembangkan seri BJ dan membuat versi sipil di tahun 1953.

Pada tahun 1954, Toyota memberi BJ nama baru yaitu Land Cruiser. Nama ini berasal dari Direktur Teknologi Toyota saat itu, Hanji Umehara. Ia mengamati bahwa kendaraan ini dapat dengan mudah melintasi medan yang paling sulit sekalipun. Ditambah, nama ini memberi kesan tangguh dan gagah sehingga pas untuk pasar luar negeri. Menariknya, TLC mulai diekspor pada tahun 1954 ke Pakistan dan Arab Saudi di tahun 1955.

Land Cruiser 20

Kode 20 langsung disematkan karena Toyota BJ tahun produksi 1953 dinobatkan sebagai Land Cruiser Seri-10. Kesan mobil militer pada Land Cruiser 20 ini telah diperhalus seiring dengan kebutuhannya untuk kendaraan 4x4 sipil. Land Cruiser 20 resmi hadir di bulan November 1955 dan mulai diperkenalkan ke pasar Amerika Serikat.

Generasi ini masih menggunakan mesin seri BJ 3.400 cc 6-silinder, namun disandingkan bersama mesin seri FJ 3.900 cc 6-silinder bertenaga 105 PS pada 3.200 rpm. Untuk sasis, tersedia opsi wheelbase 2.285 mm dan 2.430 mm, sasis lebih panjang yakni 2.650 mm diperkenalkan kemudian di tahun 1959. Mesin seri BJ tidak dilanjutkan di tahun 1956 dan TLC fokus di mesin FJ. Termasuk diperkenalkannya model 4x4 dan penggerak roda belakang, dimana tersedia pilihan model atap kanvas, pikap, 4 atau 2 pintu, dan beragam model lainnya.

Land Cruiser 40

Bulan Agustus 1960, generasi ke-3 TLC hadir dengan julukan Land Cruiser 40. Seri ini menjadi model FJ paling melegenda sepanjang masa dengan masa produksi sangat panjang hingga tahun 1984. Seri ini juga yang membuat nama TLC dikenal secara global sebagai produk 4x4 paling tangguh keluaran Toyota.

Tampilannya sudah lebih kasual dengan kap mesin membulat di sisi samping, lampu depan bulat, dan gril sederhana dengan gaya senada sebagai ciri khas yang tidak tergantikan. Tersedia dalam 3 pilihan sasis, yakni short (2.285 mm), medium (2.430 mm), dan long (2.650 mm) wheelbase. Pilihan wheelbase 2.950 mm ditambahkan di tahun 1963 yang didedikasikan sebagai model pikap dan cab & chassis untuk pasar ekspor.

Awalnya, FJ 40 masih memanfaatkan mesin yang sama dengan Seri 30 yaitu 3.900 cc 6-silinder. Namun kemudian Toyota menambah unit 3.600 cc 6-silinder diesel di tahun 1973 dan unit lebih kecil 3.000 cc 6-silinder diesel di tahun 1974. Ia menggunakan transmisi manual 3-speed dan penggerak 4x2 dengan transfer case 2-speed yang diletakkan di kolom setir sehingga bangku depan bisa diisi oleh 3 orang.

Milestone TLC mulai dicatat di tahun 1965 dengan produksi mencapai 50.000 unit dan dilanjutkan menembus angka 100.000 unit di tahun 1968. 4 tahun kemudian, penjualan TLC melampaui 200.000 dan tembus 800.000 unit di tahun 1979, segera setelah TLC melakukan facelift pertama setelah 19 tahun lahir. Tidak butuh waktu lama, penjualan TLC Seri 40 melewati angka 1 juta unit di tahun 1980.

Uniknya, walaupun Seri 70 hadir di tahun 1984 dan produksi FJ 40 di Jepang berakhir pada tahun 1986, Toyota Brazil tetap memproduksi saudara kembar yang diberi nama Toyota Bandeirante (Seri 50) hingga tahun 2001.

Land Cruiser 50

Sampai dengan keluarga TLC Seri 40, Toyota memasukkan keluarga Land Cruiser ke dalam segmen Heavy Duty. Sementara itu, Toyota juga melihat peluang bahwa kendaraan jenis ini dapat dipakai di kalangan lebih luas seperti keluarga petani dimana tidak hanya butuh ketangguhan, tapi juga kenyamanan supaya dapat membawa anggota keluarga.

Akhirnya, Toyota melahirkan model baru dalam keluarga TLC yaitu Seri 50 dan memasukkannya dalam segmen Station Wagon. TLC Seri 50 diproduksi pada tahun 1967 untuk menggantikan versi 4 pintu dari Seri 40. Model ini diberi kode FJ55 melanjutkan kode FJ45 pada model 4 pintu dari Seri 40 sebelumnya.

Tampilannya terlihat lebih bersahabat untuk dipakai di dalam kota bermodalkan panjang yang mencapai 4.675 mm serta ditopang oleh ladder frame dengan wheelbase mencapai 2.700 mm. Mengandalkan  mesin yang sama dengan punya Seri 40, Seri 50 diberikan dapur pacu 4.230 cc 6-silinder bertenaga 136 PS dan menggunakan transmisi manual 4-percepatan.

Land Cruiser 60

Akhirnya secara resmi model station wagon memiliki varian mandiri dengan diciptakannya Seri 60 di tahun 1980. Secara menyeluruh tampilannya sudah berubah drastis dan bisa diterima oleh kalangan yang lebih luas, seperti warga perkotaan yang ingin bersantai di pantai atau pegunungan. Genre pengguna seperti ini yang memperkuat pamor TLC.

Seri 60 dipasangkan mesin bensin 4.230 cc 6-silinder bertenaga 145 PS dan unit diesel 3.400 cc 4-silinder bertenaga 98 PS. Tahun 1982, mesin diesel lebih besar berkubikasi 3.980 cc 6-silinder diperkenalkan, termasuk aplikasi turbo dan sistem injeksi bahan bakar serta fitur lain seperti transmisi otomatis dan differential lock.

Land Cruiser 70

Tidak melupakan DNA sebagai heavy duty vehicle, Seri 70 hadir di tahun 1984 untuk menggantikan Seri 40 yang telah dijual selama 24 tahun. Sama dengan Seri 60, Toyota melihat ada perluasan segmen pembeli Land Cruiser ke kalangan yang tidak terlalu membutuhkan ketangguhan di medan berat, tapi tetap ingin memancarkan aura maskulin ketika berada di balik kemudi.

Atmosfer tangguh ala Seri 40 masih tampak di model ini disertai sentuhan modern sehingga tampangnya lebih kasual dan memikat. Kabinnya kian lega dan fitur semakin lengkap. Diposisikan untuk melayani banyak segmen pembeli, tersedia 5 pilihan basis model dengan wheelbase antara 2.310 mm hingga 3.180 mm. Tahun 1999, improvement di sektor kenyamanan ditawarkan dengan aplikasi per keong yang menggantikan per daun di sistem suspensinya.

Land Cruiser 70 mengikuti jejak Seri 60 dengan memperkenalkan model wagon sasis pendek di tahun 1985. Dalam perjalanannya, pamor Seri 70 tidak secerah turunan model station wagon yang diwakili oleh Seri 80, sehingga produksi di Jepang ditutup di tahun 2004. Meski begitu, penjualan Seri 70 di pasar luar tetap diteruskan, bahkan sempat mengubah penampilan di tahun 2007 dan 2014.

Land Cruiser 80

Menggantikan Seri 60 di tahun 1988, TLC 80 merupakan wujud transformasi Land Cruiser dari sebuah off-roader, menjadi ikon SUV mewah dan berkelas. Desain luar begitu modern dan atraktif, panjangnya mencapai 4.970 mm dan lebar 1.930 mm untuk bermain di pasar Amerika Serikat dan Australia yang membutuhkan SUV besar dan powerful.

Dapur pacu bensin 3.955 cc 6-silinder sanggup menghasilkan tenaga sampai dengan 155 PS pada 4.200 rpm. Sementara model diesel memakai unit 4.163 cc 6-silinder turbo bertenaga 165 PS pada 3.600 rpm. Model bensin memperoleh unit pengganti yang lebih bertenaga di tahun 1995 dengan kedatangan mesin 4.500 cc bertenaga 215 PS.

SUV mewah ini berhasil memikat pecinta SUV di seluruh dunia berkat ketangguhan dan performanya di segala medan jalan, bahkan di kondisi alam yang sangat keras seperti di Timur Tengah yang banyak gurun pasir dan di Amerika Selatan yang diselimuti oleh hutan tropis lebat. Pun, para eksekutif perusahaan menggunakannya untuk aktivitas harian.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
toyota,
#
land cruiser