MAR 23, 2018@21:00 WIB | 1,147 Views
Teknik produksi mobil dengan menggunakan cetak 3D sudah banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan, yang merupakan usaha untuk merevolusi industri mobil di dunia.
Mobil dengan pencetakan 3D pertama direncanakan akan mulai dipasarkan pada tahun 2019 mendatang. Para pembuatnya juga mengklaim mobil listrik pintar khusus berpenumpang dua ini akan mengubah sejarah produksi massa mobil di dunia.
Setidaknya begitu yang dikatakan perusahaan polymaker Tiongkok dan X Electrical Vehicle (XEV), yang berbasis di Italia, ketika model mobil 3D printed nya, LSEV, mulai dijual.
Dibuat hampir seluruhnya menggunakan teknologi pencetakan 3D yang dibuat dari bagian bawah, dan lapis demi lapis. Manfaat teknik yang disempurnakan oleh Polymaker adalah limbah yang dihasilkan dari produksi akan berkurang.
Dari pencetakan ini nantinya perusahaan juga memastikan bahwa jumlah komponen plastik juga akan dikurangi dari 200 pcs menjadi 57 pcs saja.
Pembuat LSEV mengatakan bahwa pembuat mobil berukuran besar akan lebih banyak mengandalkan pencetakan 3D karena, tidak hanya mengurangi limbah, tetapi lebih sedikit energi yang terlibat dan dampaknya ke lingkungan akan terasa.
Prototipe mobil listrik murni yang akan diluncurkan pada pameran motor Beijing bulan depan dikatakan dapat melaju sekitar 150 km, dan akan mampu mencapai kecepatan tertinggi 70 km / jam.
XEV berharap dapat memproduksi sekitar 500 LSEV dalam satu tahun di 2019 nanti. Ditaksir berat mobil listrik 3D printed ini hanya 450 kg, atau setengah dari berat Smart ForTwo. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yaitu USD 7.000 atau sekitar Rp 95.9 juta.
Produsen otomotif lainnya, MINI juga mengumumkan akan membuat mobil dengan sistem produksi 3D printed. Sementara Supercar Bugatti, mengatakan bahwa kaliper rem Chironnya, dicetak dengan sistem 3D dan lebih ringan 2 kg dari aslinya, dan juga memiliki daya tahan yang lebih baik.[prm/timBX]
