NOV 20, 2021@15:00 WIB | 540 Views
Persaingan antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen telah melibatkan para stewards yang harus membuat keputusan tiga kali mengenai duel mereka di atas lintasan.
Secara kebetulan, tensi persaingan semakin panas karena aka nada tiga kualifikasi sprint. Pertama, Hamilton diberi penalti waktu 10 detik karena tabrakan antara keduanya di Silverstone, namun tetap memenangkan Grand Prix F1 Inggris setelah saingannya menabrak pembatas.
Monza adalah satu-satunya sirkuit tahun ini di mana kedua pesaing gelar gagal finish, saat Lewis Hamilton yang berusaha memotong jalur justru masuk ke bagian kerikil dan mengenai mobil utama Red Bull. Kemudian Verstappen mendapat penalti grid lima tempat untuk balapan berikutnya di Rusia.
Kemudian di Sao Paulo, stewards hari perlombaan bahkan tidak menganggap diperlukan penyelidikan setelah Hamilton dipaksa melebar oleh Verstappen, yang juga keluar jalur ketika mencoba menyalip untuk mencetak kemenangan.
Bagaimanapun, itu bukan yang terakhir karena Mercedes meminta hak mereka untuk peninjauan kembali atas insiden tersebut dengan harapan memicu penalti Verstappen yang akan menjatuhkannya ke posisi ketiga di klasemen akhir Grand Prix F1 Sao Paulo, sehingga memotong peluang juara musim ini.
Klimaks dari persaingan ini mencapai puncak dengan tiga balapan di Timur Tengah, yang sangat mungkin terjadi lebih banyak insiden.
Baca juga: Cetak Podium di Meksiko, Sergio Perez Inginkan Lebih
Oleh karena itu, mengingat potensi tersebut, Sergio Perez berharap tim stewards berpengalaman FIA akan bertugas di Qatar, Arab Saudi dan Abu Dhabi.
“Stewards memiliki pekerjaan yang sangat berat karena tidak seperti sepak bola,” kata Segio Perez saat wawancara dengan Sky F1.
“Aturannya agak terbuka dan sangat sulit. Seorang stewards mungkin mengatakan satu hal, dengan hal lain yang berbeda. Tapi saya pikir kita harus memiliki stewards yang paling berpengalaman untuk melakukan pengawasan.”[dhe/shf/timBX] berbagai sumber
