NOV 28, 2020@09:00 WIB | 948 Views
Prestasi enam gelar dunia, tak membuat Max Biaggi (49 tahun) berhenti memberi kejutan dengan prestasinya. Pada 31 Oktober lalu, pebalap Italia itu memberi kejutan baru karena sukses mencetak rekor kecepatan tertinggi dunia dengan sepeda motor listrik: 228,05 mph. Prestasi ini dicapai dengan motor Voxan Wattman yang dibangun oleh Venturi Group yang berbasis di Monako.
Dengan performa tersebut, Max Biaggi menggulingkan pemegang rekor sebelumnya Ryuji Tsuruta dan Mobitec EV-02A, dengan kecepatan 204 mph. Tapi yang lebih mengesankan adalah, setelah tiga hari pengujian di lapangan terbang Châteauroux di Prancis, ia mencapai kecepatan tertinggi, 254 mph.
“Pada kecepatan ini penglihatan menjadi lebih sempit dan sempit, dan udaranya tampak seperti dinding yang tidak bisa ditembus,” kata Max Biaggi, yang tiga tahun lalu memutuskan untuk berhenti mengendarai motor usai ia mengalami cedera parah dalam kecelakaan di trek Sagittario dekat kota Roma. Tetapi bagi pengendara profesional, kehidupan yang jauh dari sepeda motor sulit untuk dibayangkan. Jadi, selain kembali ke paddock MotoGP sebagai tim pemilik skuad Moto3, ia mengambil proyek ambisius dan inovatif yang ingin mendorong batas mobilitas berkelanjutan.
Kecepatan 254 mph dengan kendaraan dua roda terbukti bisa tercapai berkat proyek yang awalnya disodorkan Gildo Pastor, presiden Venturi Group, pada Max Biaggi. “Ketika Gildo mendekati saya tentang proyek ini, saya sangat ingin tahu, tetapi pada saat yang sama sedikit khawatir,” kata Biaggi.
“Saya memiliki beberapa tanda tanya karena ini adalah proyek yang sama sekali baru, dan sejujurnya saya tidak tahu apa yang diharapkan. Mengapa saya menerimanya? Seluruh hidup saya adalah tentang tantangan dan sedikit mendorong batas ke depan. Jadi, ketika mereka memberi tahu saya, 'Kami mendekati 373 mph dengan empat roda, dan sekarang kami ingin bermain-main dengan 249 mph dengan dua roda,' saya menjawab ya. Saya melihat sebuah tim benar-benar bertekad dan termotivasi dan saya ingin menjadi bagian darinya, ”lanjutnya dengan bangga.
Sesuai dengan peraturan FIM (Federasi Sepeda Motor Internasional), kecepatan Voxan Wattman diukur dari awal terbang lebih dari 1 mil dalam arah berlawanan, dalam periode dua jam. Menurut protokol, kecepatan akhir adalah rata-rata dari dua kecepatan yang direkam selama dua putaran ini. Voxan mengirim rekor jatuh saat speedometer GPS mencapai puncaknya, yakni pada kecepatan 254 mph.
Dengan 1.470 sel (dan berat 140 kilogram, hampir 309 pon), baterai Voxan Wattman menghasilkan daya nominal 317kW (431 hp), dengan kapasitas 15,9kW. “Rekor kecepatan adalah tentang tenaga: tenaga yang hilang karena aerodinamika dan tenaga yang Anda peroleh dengan akselerasi. Anda perlu menemukan keseimbangan yang tepat. Desain dan profil aerodinamis sepeda motor menjadi sangat penting. " Untuk efisiensi aerodinamis, tidak ada radiator dan "tangki" di dalam motor. Pengendara juga harus melakukan bagiannya.
“Kali ini saya bersaing memperebutkan rekor sendirian, tanpa saingan. Ini juga perasaan baru, ”kata Max Biaggi. Tapi yang paling mengejutkannya adalah sesuatu yang lain: “Saya tidak pernah menyentuh kecepatan 400 km / jam. Pada kecepatan ini, perspektif ruang di sekitar Anda berubah total. Efek aerodinamis menjadi penting. Udara adalah tembok yang tidak bisa ditembus dan Anda mulai bertarung dengan kekuatan yang saya temukan… tidak diketahui. Itu adalah petualangan baru, sulit untuk dijelaskan karena sensasinya tidak familiar. Pada akhirnya, ritualnya sama: Anda memakai sarung tangan, mengencangkan helm, melihat ke dasbor… ”
Tapi bagaimana rasanya menjadi manusia tercepat di dunia dengan sepeda listrik? “Itu merupakan kepuasan yang sangat besar. Kami berhasil berkat sedikit kegilaan. Itu tidak mudah pada awalnya; Saya harus melakukan perubahan mentalitas saya. Saya harus beradaptasi untuk berkendara sepenuhnya yang dikemas dalam mesin tanpa kemungkinan untuk bergerak. Perasaannya sangat aneh. "
Di atas Voxan Wattman, didorong oleh mesin bertenaga 270kW, Max Biaggi mencapai sembilan rekor kecepatan berbeda di lapangan terbang Châteauroux. Tim mengatakan ini baru permulaan. Pastor, pendiri Venturi Group, yang telah berkompetisi di kejuaraan Formula E dunia sejak musim pertama, adalah pelopor dalam mobilitas ramah lingkungan. Rekor kecepatan darat Max Biaggi merayakan ulang tahun ke-20 petualangan mobilitas listrik berkelanjutan Grup Venturi.
Sekarang mereka secara resmi telah menciptakan kendaraan listrik tercepat dengan roda dua dan empat (Venturi VBB-3, catatan FIA: 549 kpj / 341 mph), dan dalam kategori sel bahan bakar roda empat (Venturi VBB-2, catatan FIA: 487 kpj / 303 mpj). [inn/asl/timBX] berbagai sumber
