MENU
icon label
image label
blacklogo

Triumph Bonneville T100, Neo Classic Scrambler Single Seat Gahar dan Sedikit Nakal

FEB 23, 2022@19:52 WIB | 4,480 Views

Modifikasi motor garapan Baru Motor Sports (BMS) kali ini mengusung perubahan dominan, dari gaya cruiser ke gaya neo classic scrambler. Culture BMS menekankan sektor kaki-kaki yang kekar, tapak velg lebar, dan ban dual purpose yang beraura gahar. Sentuhan part-part branded dari suspensi Ohlins hingga kaliper Brembo dan gaya knalpot nan eksotis. 

Pilihan velg jari-jari mempertegas sisi maskulin, dan siap bertarung di medan aspal dan non aspal. Irisan neo classic tertata rapi pada sentuhan tangki yang dibuat ulang, gaya single jok gaya old school Bobber, dipadukan velg jari-jari yang kental dengan aliran scrambler. Kombinasi dua aliran ini kami sebut sebagai Neo Classic Scrambler pada motor Triumph Bonneville T100 yang dimiliki seorang ladybiker bernama Demmy. 

"Gaya Scrambler emang mendukung buat jalanan non aspal, tanjakan, dan butuh motor kuat untuk ngimbangin hobi riding gw antar harian dan sunmory," cetus Demmy.

Pilihan rada nyeleneh emang, scrambler yang identik dengan petarung dua alam, malah menggunakan single seat. "Lebih lonely riding sih, jadi single seat itu keputusan akhir gw," tambah Demmy.

Modifikasi Bonneville T100 milik Demmy ini sudah mencapai 80 persen. Namun menuju titik itu melewati histori panjang dan menarik. Demmy mengakui cukup menikmati proses modifikasinya.

"Jujur pilihan single seat ini gw putuskan dengan motong subframe. Hanya gw sisain mainframe dan engine. Gaya single seat ini memang dari bobber style, tapi dengan ban dual purpose karakter scrambler lebih kuat dan Baru Motor Sport mengeksekusi dengan baik," terang Demmy.

Paling ribet yang dirasakan Demmy saat itu sih menentukan rake angle. Karena BMS sudah selesai bikin tiple clamp berbahan CNC dan dikawinkan dengan supensi Ohlins. "Karena ini motor kesayangan gw, posisi riding paling penting, biar ga cepet capek apalagi ini moge. Gw butuh motor yang buat riding lama tapi nyaman," tambah Demmy.

Headlamp daymaker aftermarket dibalut dengan CNC cukup membuat tampilan lebih cling. Stang pro tapper, handgrip, speedometer, dan paling penting untuk pengereman selain kaliper hand brake Brembo RCS 19. Sementara handle kopling dari Accosato membuat perpindahan gigi makin mudah. Pilihan diskbrake MotoPerformance dikawinkan kaliper Brembo serta oil tank Brembo.

Soal akselerasi mesin biar lebih enteng , Demmy sepakat dengan penawaran BMS. Mengganti injeksi dengan karburator BRT, dan memilih diameter ban yang tidak terlalu lebar, namun tetap cathcy. Dibikin lebih gahar dengan pilihan knalpot Kawahara Racing, berbahan Titanium.

"Gw spend money sekitar Rp100 jutaan, dengan part branded dan fungsional serta riding yang nyaman menjadi pengalaman tak terbayarkan. Waktu modifikasi sekitar 2 bulanan," tutup Demmy, menggunakan motornya sebagai motor harian. [Ahs/timBX]


Spesifikasi Triumph Bonneville T100 900 

Footstep Katsumoto, 
ban Shinko Adventure Trail 170/60 R17, 
Suspensi Ohlins fr+rr
Velg Sprint XP 17x 4.50 fr, velg Sprint XP 17x3.50 rr, 
Stang protaper, 
Master rem Brembo, 
Handle kopling accosato, 
Handgrip barracuda, 
Daymaker aftermarket, 
Speedo digital aftermarket, Tromol custom, 
Gir buta custom, 
Rantai TK Racing, 
Karburator BRT, 
Kaliper brembo 2 pot, 
Triple clamp CNC kustom
Spakbor fr, tangki, side cover, single jok dan spakbor rr by BMS. 

Tags :

#
modifikasi motor,
#
two wheelers modif