Samsung Memerintahkan Karyawannya untuk Kerja dari Rumah

Jika sebelumnya perusahaan ponsel terkemuka Apple mengambil keputusan untuk memperbolehkan karyawannya bekerja dari rumah, kini giliran pesaingnya asal Korea, Samsung, yang mengambil keputusan untuk lebih menekan para karyawannya untuk bekerja di rumah demi menghindari penularan virus Corona yang sedang mewabah saat ini.

Menurut informasi yang didapat dari sebuah sumber, pihak Samsung membagikan memo dan dokumen internal yang berisikan rencana terperinci untuk mengekang eskalasi infeksi Coronavirus lebih lanjut lagi. Samsung dipastikan sekarang akan memiliki pemeriksaan kesehatan di pintu masuk fasilitasnya dan sementara perjalanan internasional telah dibatasi hanya untuk "perjalanan khusus." Selain itu, perusahaan juga telah membuat tim gugus tugas khusus yang akan berkeliling dunia untuk melacak dan menerapkan saran ahli terbaru selama ini. Dengan mengirim paket perawatan khusus ke beberapa karyawan yang bekerja dari rumah atau berada di bawah karantina mereka sendiri.

Sebelumnya, ada pemberitaan yang melaporkan jalur produksi Samsung yang ditutup di distrik Gumi di Korea Selatan. Pabrik besar tersebut ditutup karena dikonfirmasi terdapat kasus infeksi COVID-19 di dalamnya. Selama waktu ini, pihak perusahaan mendesak para karyawan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan, tetapi ini mungkin tidak akan diambil oleh pekerja dalam operasi manufaktur. Saat ini, perusahaan Samsung mempekerjakan lebih dari 300.000 orang karyawan di seluruh dunia. Termasuk, 52 kantor penjualan, 15 kantor regional dan puluhan kantor pusat penelitian dan pengembangan.

Dampak dari wabah virus dapat dilihat di seluruh industri. Apple, Samsung dan yang lainnya yang menderita karena mereka dipaksa untuk mengambil langkah besar untuk melakukan shutdown dan penghentian produksi. Sementara untuk kegiatan konferensi pers dan acara peluncuran juga telah dibatalkan, sebagai pengganti siaran langsung.

Selain Samsung, ada juga beberapa perusahaan yang bergerak di bidang teknologi yang juga ikut menegaskan kepada para pekerjanya untuk melakukan seluruh aktivitas dari pekerjaan mereka dari rumah. Beberapa perusahaan teknologi tersebut di antaranya, yaitu Sony yang ikut mengambil keputusan tersebut yang dikarenakan negara tempat mereka bekerja yaitu Jepang, menempati peringkat 19 sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di luar dari Cina.

Selanjutnya ada Amazon, perusahaan dengan level dunia yang juga ikut mengambil keputusan besar tersebut. Bahkan pihak mereka juga mengatakan kepada seluruh pegawainya untuk segera membatalkan perjalanan dinas mereka yang sebelumnya telah dijadwalkan.[Sht/Hsn/timBX]