MENU
icon label
image label
blacklogo

Nge-Vlog Asyik Bareng Mirrorless Ciamik

JAN 25, 2017@15:30 WIB | 11,369 Views

Bodinya yang ringkas namun memiliki kemampuan setara dengan DSLR membuat kamera-kamera dari kelas mirrorless makin digandrungi dan terus diburu para fotografer pemula maupun profesional. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut membuat kamera mirrorless sangat cocok dijadikan sebagai teman untuk mengabadikan berbagai momen indah dan penting kala Anda travelling ke berbagai destinasi.

Selain kualitas jepretan dan rekaman video yang dihasilkan tidak kalah memukau dengan DSLR, bobotnya yang ringan juga tidak cepat membuat leher atau pergelangan Anda cepat pegal. Fitur yang dicangkokkan pun sangat melimpah dan memadai untuk menciptakan foto-foto memukau serta dramatis. Nah, jika Anda tidak ingin direpotkan lagi dengan urusan bobot kamera DSLR yang rata-rata berbodi bongsor, mirrorless bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijajal.

Terus naik daunnya pamor kamera mirrorless menggelitik Canon untuk kembali menggarap jagoan terbarunya, EOS M10. Secara desain, Canon EOS M10 tampil dengan ukuran yang sangat ramping, yakni hanya berdimensi 108 x 66,6 x 35 mm serta berat total 301 gram. Segudang fitur yang dibenamkan Canon kedalam jeroan EOS M10 sangat membantu Anda dalam menciptakan beragam foto berkelas. Beruntung, Tim Blackxperience mendapat kesempatan untuk menjajal sejumlah kecanggihan yang dibawa Canon EOS M10. Penasaran dengan performa Canon EOS M10 saat bekerja? Berikut ulasannya!

Bodi Ringan dan Lebih Kompak

Sebagai generasi penerus EOS M3, mirrorless ini tentunya lahir dengan membawa sejumlah peningkatan di beberapa sektor. Sebut saja bodinya yang lebih kecil dan bobotnya yang sedikit ringan jika dibandingkan dengan EOS M3 yang memiliki tubuh berukuran 111 x 68 x 44 mm dan berat 366 gram. Seperti kedua pendahulunya, EOS M dan EOS M3, EOM M10 hadir dengan balutan material dari plastik. Sudut-sudutnya dirancang membulat sehingga terlihat simpel namun tidak meninggalkan kesan premium.

Dengan bodi yang lebih ringkas dan bobot ringan membuat Canon EOS M10 terasa sangat nyaman pada saat digunakan. Namun sayangnya, Canon tidak melengkapi mirrorless ini dengan handgrip, sehingga sangat berisiko selip atau jatuh saat Anda menggunakan satu tangan. Risiko tersebut semakin terbuka lebar ketika Anda menggunakan lensa berukuran besar dan berat. Selain hand grip yang absen, Anda juga tidak akan menemukan jendela bidik atau viewfinder di Canon EOS M10.

Satu-satunya cara membidik target foto adalah dengan menggunakan layar LCD yang bersemayam di bagian belakang. Dengan kekurangan ini membuat baterai Canon EOS M10 akan cepat terkuras habis jika digunakan secara terus-menerus. Untuk mengakalinya, Anda harus membeli baterai cadangan dua atau tiga unit, sehingga Anda akan tetap dapat memotret dalam jangka waktu lama. Sedikit berbeda dengan mirrorless kebanyakan, Canon EOS M10 boleh dibilang cukup minim tombol navigasi.

Di sisi depan misalnya, di sini Anda hanya akan menemukan tombol pelepas lensa dan lampu. Sementara itu, di bagian atas EOS M10 bersemayam tombol movie, pelepas rana, tuas mode switch yang berada dalam satu area dengan tombol power, lampu kilat bawaan, mikrofon, dan speaker. Sedangkan di sisi sebelah kanan, dihuni tombol flash pop-up, slot kartu memori eksternal, terminal HDMI dan digital. Di bagian bawah kamera bercokol wadah baterai dan dudukan tripod.

Di sisi kiri kamera, diisi tombol koneksi WiFi untuk terhubung dengan perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet PC, serta modul Near Field Communication (NFC). Untuk bagian punggungnya sendiri dihiasi dengan layar sentuh, tombol menu, playback, dan sederetan tombol navigasi untuk mengakses beberapa fitur yang dikumpulkan dalam satu area.

Layar Sentuh Responsif Dan Bisa Dilipat 180 Derajat

Untuk menghemat baterai, sejumlah vendor kamera sengaja turut menyematkan fitur viewfinder. Mungkin, dengan alasan untuk mengejar bodi yang lebih ramping, Canon pun melakukan hal yang serupa, yakni menghilangkan fitur tersebut dari EOS M10. Sebagai pengganti, Anda dapat membidik target foto melalui layar monitor yang terletak di bagian punggung EOS M10. Selain berfungsi sebagai jendela bidik, layar tersebut juga dapat Anda gunakan untuk melihat hasil jepretan dan rekaman video.

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh layar Canon EOS M10 adalah dapat dilipat ke atas hingga sudut setengah lingkaran atau 180 derajat. Dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut, Canon EOS M10 sangat cocok digunakan untuk Anda yang suka berselfie ria atau gemar nge-Vlog. Nah, untuk memudahkan Anda dalam menavigasi berbagai fitur yang ada, layar tersebut juga memiliki kemampuan mengenali sentuhan jari. Dengan jumlah screen dots mencapai 1.040.000 membuat tampilan visual yang disuguhkan terlihat jernih dan tajam.

Saat Tim Blackxperience mencoba mengakses beberapa fitur EOS M10, layar tersebut begitu responsif terhadap ketukan dan sapuan jari. Makanya tidaklah mengherankan jika bodi Canon EOS M10 cenderung minim tombol fisik, karena semua pengaturan dan opsi dapat dipilih langsung dari layar.

Yang tidak kalah menarik, tampilan antarmuka atau user interface layar Canon EOS M10 tampil begitu sederhana dan mudah dipahami. Bahkan, tanpa perlu bantuan buku panduan mungkin Anda bisa langsung mengoperasikan beragam fungsi EOS M10 melalui layar tanpa menemukan kesulitan sedikitpun.

Mudah digunakan

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, salah satu kelebihan yang dibawa oleh Canon EOS M10 adalah dapat dioperasikan dengan gampang. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut, Anda tentunya tetap fokus membidik target foto tanpa perlu direpotkan dengan pengaturan yang berbelit. Makanya tidaklah mengherankan jika Canon EOS M10 boleh dikata minim tombol kontrol fisik, seperti mirrorless kebanyakan.

Tengok saja bagian atasnya, Anda hanya akan menemukan tombol power yang dilengkapi dengan tuas kontrol untuk memilih mode pemotretan. Setidaknya ada tiga mode pemotretan yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan, mulai dari Scene Intelligent Auto (A+), mode pemotretan, dan tentu saja mode movie untuk merekam gambar bergerak. Tidak ketinggalan, masih di sektor yang sama, Anda juga akan menemukan tombol pelepas rana lengkap dengan mode manual dan tombol untuk memulai perekaman video.

Meski tidak dibekali dengan hot shoe untuk lampu kilat eksternal, Anda masih bisa menciptakan foto tajam di kondisi minim cahaya. Cukup tekan tombol lampu kilat yang bercokol di sisi sebelah kanan, maka flash pop-up akan muncul dari bagian atas bodi kamera. Untuk mengembalikan posisi semula, Anda tinggal menekan secara lembut lampu kilat internal tersebut ke arah bawah hingga terdengar suara klik.

Asyiknya lagi, Canon EOS M10 telah dilengkapi dengan koneksi WiFi dan NFC untuk mempermudah dan mempercepat Anda sharing konten dengan perangkat lain, seperti smartphone atau tablet PC. Tidak hanya sharing konten, koneksi nirkabel tersebut juga dapat digunakan untuk mengontrol kamera secara remote dari smartphone dengan bantuan aplikasi pendamping. Nah, untuk mulai memotret, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah tentu saja menekan tombol power. Waktu bootup yang dibutuhkan tidak terlalu lama, yakni sekitar 1 detik saja dari posisi mati hingga kamera siap digunakan.

Jika sudah, Anda belum bisa langsung menggunakan Canon EOS M10. Jangan panik, Anda tinggal melepas tombol pengunci yang bercokol di bagian lensa, dengan cara menggesernya ke depan atau posisi on. Langkah berikutnya tentu saja menentukan mode pengambilan gambar, apakah scene Intelligent Auto (A+) jika ingin memotret secara otomatis, mode pemotretan yang menyediakan opsi Program AE (P), Manual (M), Shutter Priority (TV), dan Aperture Priority (AV), serta mode Movie. Di mode pemotretan, tersedia beberap pilihan scene mode untuk menghasilkan jepretan yang lebih memukau dan dramatis. Beberapa scene mode yang ada antara lain, hybrid auto, Creative Asssist, self portrait, portrait, landscape, close up, sport, dan masih banyak lagi.

Jepretan Ciamik Tapi Boros Baterai

Saat menjajal kamera ini, Tim Blackxperience pun sedikit terpukau dengan kemampuan Canon EOS M10 dalam memotret. Berbekal sensor jenis CMOS APS-C beresolusi 18 megapiksel yang dibenamkan, Canon EOS M10 cukup memadai untuk pemotretan di berbagai kondisi pencahayaan. Pun begitu dengan prosesor DIGIC 6 yang dibenamkan, sanggup mengolah setiap jepretan maupun rekaman video secara gesit. Kebetulan, Canon EOS M10 berwarna hitam yang mampir ke meja redaksi Blackxperience merupakan versi kit dengan lensa EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 iS STM.

Saat digunakan di luar ruangan dimana pencahayaan alami maupun buatan masih memadai, 49 titik fokus milik Canon EOS M10 dapat bekerja dengan cepat. Namun ketika dioperasikan di kondisi low light, kinerja sistem AF Canon EOS M10 terasa sedikit lelet atau melambat dalam mengunci fokus. Namun begitu, penguncian fokus masih bisa dilakukan secara akurat. Hebatnya lagi, efek noise masih belum terlihat saat Tim Blackxperience mengatur ke pekaan ISO di angka 1600.

Efek noise mulai sedikit muncul pada saat ISO disetel diangka 3200, dan makin terlihat jelas di ISO 6400. Meskipun menggangu, efek noise itu sepertinya tidak begitu terasa jika Anda mencetak foto dalam ukuran kecil. Selain untuk memotret, Canon EOS M10 juga dapat digunakan untuk merekam video berkualitas fHD 1080p. Sayangnya, baterai milik Canon EOS M10 terasa cepat habis manakala Anda gunakan untuk merekam video. Solusi terbaik untuk mengakali kekurangan ini adalah dengan membeli baterai cadangan. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut, Canon EOS M10 sangat cocok untuk Anda yang suka selfie atau gemar nge-Vlog.

Kesimpulan

Beberapa hari menjajal Canon EOS M10 Tim Blackxperience mendapati jika kamera mirrorless ini memang cukup ringan dan kompak. Travelling ke berbagai destinasi dan jeprat-jepret membuat foto selfie ataupun nge-Vlog dengan menggunakan Canon EOS M10 terasa makin mengasyikkan. Tidak hanya kompak dan ringan, mirrorless ini juga sangat mudah digunakan. Saking gampangnya, Anda seperti sedang menggunakan kamera digital kompak.

Namun begitu, sebagai kamera mirrorless hasil jepretan maupun rekaman video yang dihasilkan tak kalah dengan DSLR. Dan tentu saja, Anda dapat melepas-pasang lensa Canon EOS M10 dengan deretan lensa EOS M yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya itu, Anda juga tetap dapat menggunakan jajaran lensa Canon EOS lainnya dengan bantuan adaptor tentunya. Dalam paket penjualannya, Anda sudah mendapatkan lensa kit EF-M 15-45mm iS STM.

Kelebihan lainnya yang dimiliki oleh Canon EOS M10 adalah sistem AF-nya yang cepat, serta layar sentuhnya begitu responsif terhadap ketukan maupun sentuhan jari. Sayangnya, Canon EOS M10 tidak dilengkapi dengan handgrip, sehingga cukup mengganggu kenyamanan pada saat digunakan. Tidak hanya mengurangi kenyamanan, absennya handgrip membuka peluang terjatuhnya kamera ini ketiga digenggam. Selain itu, Anda juga harus merogoh kocek untuk membeli baterai cadangan, karena cukup boros saat digunakan merekam video. Di pasaran sendiri, Canon EOS M10 berhadapan langsung dengan Panasonic Lumix GF8 dan Fujifilm X-A2. [Teg/TimBX]

Tags :

#
canon eos m10,
#
mirrorless,
#
kamera mirrorless,
#
canon,
#
canon eos