NOV 18, 2018@12:30 WIB | 677 Views
Sebuah penerbangan yang cukup padat di bandara Gatwick, London, Inggris, terlihat pontensial terganggu. Pasalnya pada hari Kamis di bulan November, tercatat ada 760 kali penerbangan yang melibatkan 110.000 penumpang. Dikutip dari The Guardian, ratusan penerbangan terancam gagal, karena radar mendeteksi banyaknya kontinyuitas drone serta berkelanjutan. Sementara pihak militer Inggris, dilibatkan untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut.
Jika penerbangan tetap dilanjutkan tanpa tindakan preventif, drone yang menyedot tenaga dari baterai lithium, merupakan bahan yang mudah terbakar. Cukup besar kemungkinan, bahwa drone akan menabrak baling-baling pesawat dan itu bakal menjadi insiden kecelakaan yang cukup serius. Droneshield sebuah startup yang telah berhasil sejenis gun (pistol) yang mampu mematikan langkah drone dengan merusak frekuensi drone hingga mendarat di darat. Teknologi ini dikembangkan dan diterapkan di wilayah Australia pada awal tahun ini. Lebih fokusnya digunakan di wilayah negara bagian Queensland saat mengawasi Commonwealth Games.
Teknologi tersebut juga dikembangkan oleh pembuat drone di dunia, seperti DJI yang diam-diam telah merancang software geofancing yang menahan drone menjelajah ke wilayah udara yang terlarang. Langkah ini kemudian juga diikuti oleh firmware lain yang secara khusus menghentikan dronenya terbang diatas Gedung Putih, setelah jatuhnya sebuah drone di halaman istana kepresidenan Amerika Serikat.
Seperti halnya yang telah diterapkan pemerintah Amerika Serikat, dengan menyebutnya sebagai Anti UAV Defense System di beberapa bandara. Alat tersebut mendeteksi secara kontinyu area drone yang terbang mengandalkan radar elektronik. Jika drone terdeteksi, akan ditembak dengan signal directional 4 watt untuk menyumbat sinyal radio dan mendaratkan di permukaan tanah.
Beberapa solusi alternatif lain yang lebih imajenatif untuk keselamatan drone , adalah dengan menembakkan jaring dari sebuah meriam panggul. Solusi tersebut dikembangkan oleh Michigan Tech, dengan tetap dapat menerbangkan hingga ke titik terdekat dari area yang mengancam, menangkap drone pesaing dan mampu mengembalikan secara aman ke darat.
Diluar mekanisme teknologi yang dikembangkan, pihak militer Prancis dan Kepolisian National dari Belanda telah berhasil melatih elang untuk merebut drone yang terbang. Sama dengan keahlian sang burung memangsa hewan liar dan membawanya ke tempat yang aman. Kemampuannya telah ditunjukkan dalam demonstrasi yang cukup atraktif. [Ahs/timBX]
